TAPTENG.WAHANANEWS.CO _ SIBABANGUN,- Hingga pukul 21.30 WIB hari ini Senin (29/12/2025), para petugas PLN Unit Pinangsori yang berjibaku di lokasi titik longsor masih giat melakukan tahap akhir perbaikan dan penyambungan aliran listrik.
Kegiatan ini bertujuan memulihkan pasokan listrik di Muara Anggoli, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah – wilayah yang terparah terkena dampak banjir bandang dan tanah longsor pada 25 November lalu.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Nilai Electricity Connect 2025 Momentum PLN Pimpin ASEAN Power Grid
Bencana yang melanda lebih dari sebulan yang lalu tidak hanya merenggut korban jiwa dan menimbulkan kerusakan parah pada pemukiman warga yang hancur bahkan hanyut.
Fasilitas publik seperti jembatan, akses jalan, dan puluhan tiang listrik juga rusak parah, menyebabkan dua desa di wilayah terisolir dan tanpa penerangan listrik selama lebih dari sebulan.
Dengan kerja sama erat bersama warga, tim PLN melakukan rangkaian pemulihan dengan sekuat tenaga.
Baca Juga:
Percepat Pemulihan Kelistrikan Pasca Bencana Aceh, Tim PLN UID Jakarta Raya Tuntaskan 38 Aktivitas Recovery
Mereka memasang dan mendirikan ulang tiang listrik yang tumbang, dan mengganti tiang yang patah, atau terbawa derasnya arus banjir.
Kegiatan perbaikan berlanjut tanpa henti hingga malam ini, dengan fokus pada penyambungan akhir di sepanjang jalan Muara Anggoli.
Salah satu petugas, N. Pasaribu, menjelaskan bahwa timnya telah menyelesaikan tahap terakhir penyambungan (penjamperan) C5 di Desa Muara Anggoli pada pukul 22.30 WIB untuk menghidupkan aliran listrik di Aek Nahombar, Muara Anggoli.
"Ini titik terakhir yang harus diselesaikan agar lampu-lampu rumah warga bisa menyala kembali," ucapnya saat dikonfirmasi.
Mengenai status pemulihan listrik di seluruh wilayah yang terkena dampak bencana, Pasaribu belum bisa memberikan keterangan pasti.
Namun, di lokasi kegiatan utama, penyambungan aliran listrik telah selesai dan dipastikan bahwa malam ini, lampu-lampu di Muara Anggoli Kecamatan Sibabangun akan menyala kembali setelah lebih dari sebulan terbenam dalam kegelapan.
[REDAKTUR : HADI KURNIAWAN]