TAPTENG.WAHANANEWS.CO - PANDAN
Kejadian tawuran yang melibatkan senjata tajam (sajam) di Pantai Muara, Kelurahan Lubuk Tukko Baru, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) pada Minggu (16/3/2025) pukul 08.30 WIB, menghebohkan warga sekitar.
Kejadian ini bukan insiden tunggal, melainkan yang keempat kalinya dalam sepekan terakhir di lokasi yang sama.
Baca Juga:
Masinton Pasaribu Tindak Tegas Pungli, Nonaktifkan 4 Kades dan 3 Kadis
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan aksi tawuran yang melibatkan bukan hanya anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Salah seorang warga, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan keprihatinannya melalui pesan singkat.
"Tolong beritakan ini, anak-anak di Muara bisa terpengaruh. Mereka sudah berani sekali menggunakan sajam," ujarnya.
Warga tersebut menjelaskan bahwa perkumpulan anak muda dan orang dewasa di Pantai Muara menjelang subuh seringkali berujung pada tawuran.
Baca Juga:
Nelayan Tapteng Geram: Jatah Solar Dipangkas, Lebaran Terancam!
Meskipun lokasi tawuran berada di Pantai Muara, asal usul kedua kelompok yang terlibat masih belum diketahui pasti, karena banyak pengunjung pantai yang datang dari berbagai daerah.
Lurah Lubuk Tukko Baru, Lodewik Marpaung, membenarkan adanya kejadian tersebut.
Ia menyatakan bahwa warga setempat telah berupaya mencegah keributan dan telah mengidentifikasi para pelaku.
"Warga kita berusaha menghalau kedua kelompok yang terlibat, karena mereka menjadikan wilayah kita sebagai tempat tawuran," ujar Lodewik melalui pesan WhatsApp.
Pemerintah Kelurahan juga telah melakukan mediasi sebelumnya dan menghimbau warga agar tidak terlibat dalam aksi tawuran tersebut.
Lodewik menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan profiling terhadap para pelaku dan akan segera menindaklanjutinya.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga akan dampak buruk bagi anak-anak dan remaja di sekitar Pantai Muara.
Mereka berharap Polres Tapteng dapat bertindak tegas terhadap para pelaku, memberikan efek jera, dan meningkatkan patroli di wilayah tersebut untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Selain itu, warga juga meminta agar anak-anak di bawah umur yang terlibat mendapatkan pembinaan, sementara pelaku dewasa diproses sesuai hukum yang berlaku.
[REDAKTUR : HADI KURNIAWAN]