Menanggapi penyampaian Akhirul Miswar, Bupati Masinton Pasaribu mengajak BPS Tapteng untuk berkoordinasi dalam menjalankan program kerja, sehingga data yang disajikan berkualitas.
Menurutnya, data BPS menjadi tolak ukur karena menyediakan indikator strategis seperti kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan inflasi yang digunakan pemerintah, lembaga, dan masyarakat, sebagai dasar penetapan kebijakan, pengukuran kinerja, dan penelitian.
Baca Juga:
Di Bawah Rata-rata Nasional, Angka Kemiskinan Sumut Terendah dalam Sejarah
Sehubungan dengan penyuplai kemiskinan di Sumatera Utara datang dari kawasan Pantai Barat, Bupati Tapteng mengajak BPS untuk menyuarakan orientasi pembangunan agar jangan hanya bertumpu di kawasan Pantai Timur, namun secara proporsional melaksanakan percepatan pembangunan di kawasan Pantai Barat.
Terkait pelaksanaan Sensus Ekonomi yang akan dilaksanakan oleh BPS tahun 2026, bupati meminta agar Petugas Mitra Kerja Lapangan dapat diberdayakan, untuk dijadikan sebagai penginput data dan informasi.
"Kalau kita bisa berkolaborasi, ini akan membantu program kerja masing-masing," sebutnya.
Baca Juga:
Persentase Kemiskinan di Kabupaten Dairi Terjun Bebas ke Level Terendah Sejak 2015
Bupati mengharapkan desa-desa di Kabupaten Tapanuli Tengah berbasis data statistik yang berkualitas, dan menyampaikannya secara transparan dan akurat.
[Redaktur: Dzulfadli Tambunan]