Dikatakan, hingga saat ini tercatat kurang lebih 9.000 merchant, khusus di Sibolga dan Tapteng telah menggunakan QRIS.
Baca Juga:
Kantor Kesekretariatan KPU Labuhanbatu Utara Hangus Terbakar
“Masyarakat tak perlu khawatir bertransaksi dengan QRIS. Kalau kita sebagai pengguna tidak ada biaya administrasi sama sekali. Kemudian untuk merchant atau pelaku usaha, kalau transaksinya sampai dengan Rp 100.000 dikenakan biaya,” katanya.
Anggota Komisi IX DPR RI, Masinton Pasaribu mengajak warga dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Tapanuli Tengah untuk menggunakan QRIS sebagai kanal pembayaran dalam melakukan transaksi jual beli.
Baca Juga:
Pemkab Paluta Memastikan Ketersediaan Stok Komoditi di Gudang Perum Bulog Kantor Cabang Padangsidimpuan
“Sudah saatnya masyarakat, khususnya di Kabupaten Tapanuli Tengah, memanfaatkan teknologi digital dalam sistem pembayaran,” kata Masinton Pasaribu di hadapan ratusan warga yang hadir di acara sosialisasi dan edukasi pemanfaatan QRIS bagi pelaku UMKM, nelayan dan masyarakat, di Mela Bay, di Desa Mela, Kecamatan Tapian Nauli, Tapteng, Kamis (10/8/2023).
Menurut Masinton, dengan memanfaatkan QRIS sebagai kanal pembayaran, transaksi keuangan menjadi lebih mudah, karena dilakukan secara digital. Sehingga masyarakat tidak melulu menggunakan uang tunai untuk membayar.