WAKTU berkelebat begitu cepat, namun bagi Eliya, dua tahun terakhir adalah waktu yang sangat panjang dan membosankan. Akibat kedua matanya menderita katarak, kegelapan menyelimuti hidup ibu empat anak itu.
Sebagai wanita usia produktif, dua tahun terakhir dilewati Eliya dengan monoton. Dia tidak lagi bisa beraktivitas dengan normal. Pandangannya kabur dan berkabut. Hari-harinya dilewatkan dengan aktivitas serba terbatas.
Baca Juga:
Kisah Perjuangan Mpok Alpa Melawan Kanker, Pesan Penting untuk Deteksi Dini
Wanita kelahiran 44 tahun silam ini tidak lagi bisa berpartisipasi dalam menopang ekonomi keluarga. Padahal secara finansial, sang suami Zulfahri Harahap, yang berprofesi sebagai sopir angkot, butuh kontribusinya.
Tak mau hanyut dalam kebingungan, Jumat dini hari, 26 September 2025, wanita berhijab itu berkemas sembari memantapkan langkah menuju Rumah Sakit Bhayangkara Batang Toru, mengikuti program Operasi Katarak Gratis PT Agincourt Resources.
Bersama dengan beberapa penderita katarak lainnya, Eliya menaiki bus, menjemput lentera kehidupan yang ditawarkan pengelola Tambang Emas Martabe, lewat operasi katarak gratis bertajuk "Buka Mata, Lihat Indahnya Dunia".
Baca Juga:
Kemensos Gencarkan Operasi Katarak Gratis Bagi Lansia
"Penglihatanku harus kembali seperti semula," lirih Eliya dalam hati.
Setelah menempuh jarak 35 kilometer, Eliya bersama rombongan tiba di kota kecil Batang Toru. Eliya turun dari bus, berjalan perlahan sembari menatap dinding rumah sakit yang dimonopoli warna putih.