Tapteng.WahanaNews.co, Sibolga - Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Kelas IIA Sibolga, Loviga Ferdinanta Sembiring mengikuti Pelatihan Kepeminpinan VI Tahun 2023 .
Sejumlah pejabat Pengawas dari Direktorat jenderal Pemasyarakatan di Linkungan Kementerian Hukum dan HAM, juga ikut hadir. Dengan tema "Peran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa Indonesia" di Jatinagor pada Jumat (15/09/2023).
Saat di konfirmasi Loviga Sembiring menyebutkan mereka mendapat pelantikan dan materi pembelajaran tetang tahap untuk penguatan Pelayanan di Lapas.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
"Ada Pembelajaran Mandiri (self learning), tahap e-learning (synchronous), tahap membangun komitmen bersama, Klasikal Tahap I, Aktualisasi Kepeminpinan dan Klasikal Tahap II. Kegiatan ini bertujuan membentuk ASN yang mampu mengikuti perubahan dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat," jelasnya pada Sabtu (16/09/2023) malam.
Dalam kegiatan Widyaiswara tersebut, Dr. Ade Suhendar S.T, M.AP, M.Pd. yang merupakan salah satu pemberi materi dalam pemaparannya saat kegiatan Agenda I yakni "Kepeminpinan pengawas Angkatan VI di Puslatbang PKASN LAN", menyebutkan aspek-aspek yang mencakup peran Lapas sebagai menjaga kesatuan Bangsa (Perekat dan Pemersatu) antara lain, meliputi Pembinaan Karakter dan Keterampilan.
Ade Suhendar juga menyatakan bahwa salah satu peran utama Lapas adalah membina narapidana agar dapat kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif dan bertanggung jawab.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
"Ini melibatkan beragam program rehabilitasi yang dirancang untuk meningkatkan karakter dan keterampilan mereka. Narapidana diberikan akses ke pendidikan, pelatihan kerja, serta layanan konseling. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan mereka agar dapat berkontribusi positif saat kembali ke masyarakat. Dengan memberikan narapidana kesempatan untuk belajar dan tumbuh, Lapas membantu menciptakan individu yang lebih baik dan membangun fondasi yang kuat untuk persatuan," paparnya menjelaskan pada para peserta pelatihan pada Jum'at (15/09/2023).
Dia juga menjelaskan peran Lapas juga mencakup Dialog Antar-Budaya, Promosi Sosial, Ketertiban Masyarakat serta berkesempatan membolehkan memperbaiki diri.
"Lapas adalah tempat di mana individu dari berbagai latar belakang budaya, etnis, dan agama berkumpul. Ini menciptakan peluang unik untuk interaksi antara mereka. Narapidana belajar untuk hidup bersama dalam lingkungan yang heterogen, yang mencerminkan keragaman Indonesia yang sejati," ujarnya.