WahanaNews-Tapteng | Menandai dimulainya Operasi Patuh Toba 2023, Polres Sibolga melaksanakan apel gelar pasukan Operasi Patuh Toba 2023, di lapangan Polres Sibolga, Senin (10/7/2023). Kapolres Sibolga, AKBP Taryono Raharja, langsung memimpin apel gelar pasukan.
Apel bertajuk "Patuh dan Tertib Berlalu Lintas, Cermin Moralitas Bangsa" ini menghadirkan pasukan dari barisan Pamen dan Pama Polri 1 regu, barisan TNI Kodim 1 SST, barisan Personel Polres Sibolga 4 SST, barisan dari Dishub 1 SST, dan Sat Pol PP 1 SST.
Baca Juga:
Operasi Patuh Toba 2023, Satlantas Polres Asahan Sosialisasi Kamseltibcar Lantas
Dalam amanatnya yang dibacakan Kapolres Sibolga, Kapolda Sumut menyampaikan beberapa poin penting terkait operasi patuh toba 2023. Operasi akan dilaksanakan secara serentak sebagai bentuk kesiapan personil dan sarana prasarana yang akan dilibatkan dalam Operasi Patuh Toba 2023.
"Tujuannya adalah untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap hukum dan perundang-undangan lalu lintas," kata Taryono.
Dipaparkan, Operasi Patuh Toba melibatkan 1.345 personel yang terdiri dari satgas Polda Sumut sebanyak 100 personel, dan satgas kewilayahan sebanyak 1.245 personel. Operasi mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif, dengan penekanan pada penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi.
Baca Juga:
Kapolrestabes Medan Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Toba 2023
Prioritas pelanggaran yang menjadi fokus utama operasi adalah, penggunaan ponsel saat berkendara, pengemudi atau pengendara yang masih di bawah umur, pengendara sepeda motor yang berboncengan lebih dari satu orang, dan pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm SNI.
Berikutnya, pengemudi kenderaan tidak menggunakan sabuk keselamatan, pengemudi atau pengendara dalam pengaruh alkohol, pengemudi atau pengendara sepeda motor yang melawan arus, serta pengemudi yang mengemudikan kenderaan melebihi batas kecepatan.
"Semoga dengan pelaksanaan Operasi Patuh Toba 2023 dapat menurunkan angka pelanggaran lalu lintas, mengurangi kejadian kecelakaan lalu lintas dan potensil fatalitas, serta meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas," tukas Taryono. [Hk]