Tapteng.WahanaNews.co - Pj.Bupati Tapteng, Dr. Sugeng Riyanta, mengungkapkan bahwa kekuasaan berarti mengabdi dan melayani rakyat. Jika terdapat pemotongan anggaran di dinas-dinas yang menyangkut kepentingan rakyat, terutama rakyat kecil, maka siap-siap dia akan memangkas anggaran tersebut.
"Saya sudah memberitahu teman-teman bahwa tidak akan ada pemotongan anggaran. Kalau ada, saya akan segera memangkas anggaran tersebut. Tunggu saja, akan ada yang saya potong," katanya dengan tegas.
Baca Juga:
Nekat Potong Kaki demi Asuransi, Rencana Jahat 2 Mahasiswa Ini Akhirnya Terbongkar
"Hasil sidak akan ada serangkaian tindakan selanjutnya. Saat ini, saya ingin memastikan bahwa negara hadir untuk melindungi rakyat dan bukan untuk menakuti rakyat. Negara tidak boleh kalah dengan premanisme dalam bentuk apapun, baik premanisme politik, jalanan, hukum, dan lain-lain," imbuhnya saat coffee morning bersama wartawan di Hotel Hasian Pandan, Rabu (20/12/2023).
Sugeng Riyanta menyindir beberapa OPD yang inkonsisten dan menggandakan diri.
"Ketika di depan saya, mereka mengatakan siap melaksanakan apapun yang saya sampaikan. Namun, ketika saya tidak ada di depan, mereka melakukan hal yang berbeda. Tapi itu sudah terjadi kemarin. Jika menjadi hal yang ketahuan, mereka akan merasa malu," tegasnya.
Baca Juga:
Satpam Ulang Tahun, Kapolres Tapteng Potong Tumpeng
Pj Bupati Tapteng itu mengaku telah memberikan dua pilihan kepada OPD dan jajarannya, yaitu tegak lurus kepada bupati atau tegak lurus kepada orang lain.
"Jika mereka tegak lurus dengan bupati, pekerjaannya akan lebih mudah. Tetapi, jika mereka tegak lurus kepada orang lain, saya tidak bisa menjamin apapun. Itulah saya," katanya.
Dia berharap, para wartawan dapat menjadi sinergi positif bagi Pemkab Tapteng, menghadapi situasi penuh perjuangan tahun depan di tengah situasi keuangan yang sedang tidak baik.
"Ketika saya menjabat, banyak tuduhan bahwa ASN tidak netral. Alhamdulillah, dalam satu bulan terakhir, situasi Tapteng mulai membaik sejak saya bertugas. Kami sudah banyak mengetahui permasalahan-permasalahan terkait," ungkapnya.
Sugeng Riyanta juga mengaku bangga dan bahagia karena telah memperoleh kepercayaan masyarakat atas kepemimpinannya sebagai Pj Bupati Tapteng.
"Urusan yang menyentuh masyarakat merupakan kehormatan bagi saya ketika saya bisa memperbaiki urusan tersebut segera karena itu merupakan ibadah bagi saya," tuturnya.
Ia mencontohkan, beberapa waktu lalu ada jalan yang rusak dan dinyatakan sebagai jalan provinsi, bukan jalan kabupaten.
"Saya menegur pimpinan dinas itu. Itu adalah wilayah Tapteng dan jalan itu digunakan oleh rakyat kita. Anda harus memperbaikinya dengan koordinasi yang baik dengan pejabat provinsi dan kementerian. Saya menulis surat bupati tentang laporan ini untuk gubernur. Itulah pelayanan dan ternyata masalah cepat diselesaikan," paparnya.
Pj Bupati ini juga menyinggung kasus warga kurang mampu yang belum terdaftar BPJS kesehatan mengalami kesulitan dalam berobat. OPD terkait menyatakan bahwa tidak ada anggaran.
"Saya turun tangan. Ketika saya tahu bahwa warga itu beragama Islam, ada anggaran yang bisa digunakan, yaitu Baznas. Saya mengundang kepala Baznas dan masalah tersebut selesai dengan cepat," ujarnya.
Sugeng Riyanta mengatakan bahwa hasil sidak beberapa hari lalu akan mendapat tindak lanjut.
"Tunggu saja. Akan ada serangkaian penindakan berikutnya. Saat ini, saya ingin memastikan bahwa negara hadir untuk melindungi rakyat, bukan untuk menakuti rakyat. Negara tidak boleh kalah dengan premanisme dalam bentuk apapun, baik premanisme politik, jalanan, hukum, dan lain-lain," tegasnya.
Ia mengatakan bahwa ia akan menggunakan potensi ini untuk melindungi rakyat dari aksi premanisme.
"Penyakit ini ada dan harus bersama-sama kita memerangi penyakit ini sesuai dengan standar. Anggap saya sebagai lokomotif perubahan dan agen-agen mengikuti di belakang untuk memperkuat gerbongnya agar perubahan terjadi," tutupnya saat berdialog dengan wartawan di Sibolga Tapteng dalam acara coffee morning di kafe dan resto Sayang Pandan pada Rabu (20/12/2023).
[Redaktur : Hadi Kurniawan]