WahanaNews-Tapteng | Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 14 226 342 yang terletak di Jalan Padang Sidempuan, Desa Lopian, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, diduga kuat bermain Bahan Bakar Minyak (BBM), dengan melakukan pengisian berulang-ulang kepada mobil/truk yang sama.
Terpantau, Sabtu (15/4/2023), sejumlah kenderaan mengisi BBM jenis Bio Solar berulang-ulang. Usai mengisi BBM, dalam hitungan 25 hingga 40 menit, kendaraan yang sama kembali datang untuk mengisi BBM.
Baca Juga:
Kasus Bocah 3 Tahun Terlindas Mobil di Ciputat Naik Penyidikan
Disebut-sebut, minyak label subsidi hasil pengisian berulang kali ini diduga akan ditimbun, dan selanjutnya dijual diduga dengan harga industri. Tangki mobil maupun truk sarana pengisian juga diduga telah di modifikasi.
Menariknya, supir kendaraan tangki diduga modifikasi ini mengisi BBM sendiri minyak ke kenderaannya. Petugas SPBU hanya melihat-lihat saat sopir mobil jenis Kijang warna hijau mengisi minyak sendiri
Informasi yang dihimpun dari warga sekitar, pengisian minyak mobil/truk secara berulang-ulang dan dalam waktu hitungan menit, adalah hal yang biasa di SPBU Lopian. Kegiatan selalu berlangsung di siang hari.
Baca Juga:
Terparkir Bertahun-tahun, KPK Klaim Temukan Mobil Harun Masiku
"Akh, sudah biasa itu lae. Perhatikanlah, masa ngisi tangki mobil Kijang sampe 15 menit, bahkan kadang sampe setengah jam. Memang berapa liter isi tangki mobil kijang itu rupanya," ujar warga.
Akibat pengisian yang berulang-ulang dan memakan waktu yang cukup lama, antrian panjang tidak bisa dielakkan. Mobil berbahan bakar jenis Solar menutup akses jalan menuju area SPBU. Akibatnya, puluhan sopir bus lainnya mengeluh.
"Gak tau lae, biasanya antri kita untuk mengisi solar di sini. Nampak kali kalau petugasnya melayani pembeli yang sudah langganan," kesal Harahap, salah seorang supir truk.
Ia juga mempertanyakan keabsahan satu depot yang digunakan khusus untuk pengisian bus maupun truk yang mengisi berulang-ulang, tanpa harus antri.
Awak media yang mencoba mencari tau Standar Operasional Prosedur (SOP) di SPBU Lopian, tidak berhasil mendapatkannya. Petugas SPBU tidak bersedia untuk diwawancarai dengan dalih sibuk.
Sementara itu, salah seorang pegawai SPBU Lopian bermarga Marbun, yang dihubungi melalui telepon selluler dengan nomor 0852 7660 XXXX, tidak berhasil dikonfirmasi. Pun juga saat dikirimkan pesan melalui aplikasi WhatsApp, Marbun sepertinya enggan untuk menanggapi. [hk]