WahanaNews-Tapteng | Pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sibolga-Tapanuli Tengah, geram saat mengetahui baliho di jalan Padang Sidimpuan, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah diduga di rusak oleh orang tidak dikenal (OTK).
Baik HMI maupun KAHMI mengatakan, baliho ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 1444 H tersebut masih dalam masa kontrak dengan pemilik, hingga beberapa waktu kedepan dan itu dibayar.
Baca Juga:
Wujudkan Medan Smart City, Aulia Rachman Resmikan Gedung Kantor PLN Icon Plus SBU Regional Sumbagut
Ketua MD KAHMI Sibolga Tapteng, Majuddin Bondar, mengatakan dari ciri-ciri baliho yang diduga dirusak oleh OTK tersebut jelas terlihat jika hal itu disebabkan oleh tangan-tangan jahil oknum tertentu, bukan karena faktor alam seperti badai atau hujan.
"Baliho atas nama MD KAHMI Sibolga Tapteng yang kami duga rusak tersebut bukan karena faktor alam atau lepasnya tali pengikat, tapi sengaja di potong pada bagian-bagian tertentu seperti pada bagian kepala foto seseorang di baliho tersebut. Sehingga kami semakin yakin kalau baliho itu sengaja dirusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab," jelas Majuddin di Pandan, pada Sabtu (22/7/2023).
Majuddin pun tidak bisa menyembunyikan kekesalannya dengan mengatakan bahwa perilaku tersebut merupakan tindakan yang tidak terpuji.
Baca Juga:
Ini Dia Daftar 145 Lokasi di Medan yang Sudah Gunakan Sistem E-parking
"Kami tentu menyesalkan pengerusakan ini. Kami tidak mengganggu, kami sudah bayar denggan yang punya tiang. Kalau tidak senang dengan baliho kami jangan dirusak dong," ungkapnya kesal.
Majuddin merinci pengrusakan tersebut bentuk penghinaan kepada KAHMI. Pasalnya selain foto dewan pakar Majelis Nasional (MN) KAHMI HM. Syarfi Hutauruk, logo KAHMI yang merupakan simbol kebanggaan KAHMI seluruh Indonesia juga di robek.
"Ini jelas suatu penghinaan kepada lembaga kami," tegasnya.
Senada dengan Majuddin Bondar, Sekretaris MD KAHMI Sibolga Tapteng, Sufriansyah Pasaribu, juga berpandangan sama. Ia menuturkan kerusakan tersebut jelas merupakan unsur kesengajaan dan itu terlihat dari ciri-ciri fisik baliho yang dirusak tersebut.
"Kalau di Medan, viral pembegalan orang, di Tapteng sudah mulai terjadi pembegalan baliho," katanya.
Sufriansyah mengaku khawatir atas tindakan oknum tidak bertanggungjawab tersebut, karena dapat merusak keamanan dan ketertiban ditengah-tengah masyarakat Tapteng.
"Saya khawatir, jika hal ini sampai diketahui oleh semua pengurus KAHMI mulai dari majelis nasional, majelis wilayah dan majelis daerah di seluruh Indonesia, bisa tambah ribet urusannya. Karena selama ini kami tidak pernah mengganggu dan mengusik pihak mana pun," tambahnya.
Kekesalan yang sama juga disampaikan Ketua HMI Cabang Sibolga Tapteng, Anggiat Marito. Ia mengatakan, HMI dan KAHMI seperti satu tubuh yang jika salah satu bagiannya disakiti, akan menyakiti bagian yang lainnya.
"Bagi kami, ketika ada orang yang mengganggu para senior kami, maka itu sama dengan mengganggu kami sebagai adik-adiknya. Kami minta pelaku segera menampakkan wujudnya. Jadilah orang yang gentel, jangan diam-diam merusak baliho senior kami," ungkapnya.
Kamrul, pihak yang bertanggungjawab dengan pemasangan baliho ditiang tersebut turut membenarkan bahwa MD KAHMI Sibolga Tapteng sudah memesan dan membayar penggunaan baliho tersebut untuk kurun waktu tertentu. Sesuai dengan kesepakatan bersama, penggunaan papan reklame tersebut masih berlaku dan menjadi milik MD KAHMI Sibolga Tapteng.
"Sampai hari ini sewanya masih berjalan, belum jatuh tempo," katanya seraya menyesalkan pengrusakan tersebut.
"Selama kami memasang baliho tidak pernah kami lihat separah ini pengrusakannya. Biasanya rusak itu akibat lem atau tali lepas, atau langsung terbongkar karena faktor alam seperti hujan deras dan badai kencang," akunya. [Irvan]