TAPTENG.WAHANANEWS.CO, Pandan - Publik dikejutkan dengan insiden dugaan keracunan di SMA Negeri 1 Matauli Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng), Selasa (29/4/2025)
Puluhan siswa mengalami mual dan pusing, setelah menyantap menu makan siang yang disajikan pihak ketiga sebagai rekanan penyedia.
Baca Juga:
Diduga Keracunan Makanan, Puluhan Siswa SMAN Matauli Pandan Dilarikan ke Rumah Sakit
Siswa yang menjadi korban dugaan keracunan ini dilarikan ke RSUD Pandan, untuk mendapatkan penanganan medis.
Informasi yang dihimpun, ada sekitar 27 siswa yang mendapatkan perawatan. 21 diantaranya telah diperbolehkan pulang dan bentuk pelayanan rawat jalan.
Sementara 6 siswa lainnya harus mendapatkan pelayanan rawat inap. Pihak RSUD Pandan juga telah melakukan observasi terhadap tujuh siswa.
Baca Juga:
Soal Kasus Keracunan, Dinkes Cianjur Minta Labkesda Jabar Percepat Pemeriksaan Uji Sampel Makanan MBG
Sangat disayangkan, beberapa tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SMAN 1 Matauli Pandan yang dimintai keterangan di RSUD Pandan, memilih bungkam. Bahkan mereka melarang watawan untuk mengambil foto.
Setali tiga uang, Kepala SMAN 1 Matauli Pandan, Deden Rachmawan, yang disambangi di kantornya, enggan untuk berkomentar banyak.
Deden hanya memberikan sedikit keterangan terkait insiden yang terjadi, dengan alasan timbulnya kekhawatiran orang tua siswa yang domisilinya jauh.
Ia juga menyebutkan belum dapat memastikan penyebab siswa mengalami mual dan pusing, karena belum memperoleh hasil uji lab dari pihak rumah sakit.
Berikut nama-nama siswa SMAN 1 Matauli Pandan yang mengalami mual dan pusing usai mengonsumsi menu makan siang di asrama sekolah: Delano Pardamean, Abiezu Emanuel, Gheza Syamira, Jogi Paula Sianturi, Damai Marbun, Bernard ZC, Arisewan, Widia Angraini, Dewi Vica.
Selanjutnya, Abigael Lahagu, Noval Arisa, Wesly Zebua, Glen Simanullang, Ewaldo Delon, Verticalis, Rafi Ghufran, Halisa Yurin, Hamdan Harahap, Rizki Hutabarat, Eko Riski, Elen Dwi Cantika, Ikhsan Karunia Bansen, Aqila Sahada, Tiara Putri, Quinsa Sitohang, dan Boas Hutagalung.
[Redaktur: Hadi Kurniawan]