TAPTENG.WAHANANEWS.CO - PINANGSORI
Kasus dugaan malpraktik yang terjadi di Puskesmas Pinangsori, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, menjadi viral di media sosial setelah seorang bayi dilaporkan meninggal dunia dengan kondisi yang mengenaskan.
Unggahan di Facebook oleh akun Uwiie Poetrisagita, yang dibagikan ribuan kali dan ditonton jutaan orang, memicu kemarahan warganet.
Baca Juga:
Teknologi, Media Sosial, dan Pola Hidup Gen Z: Saat Kesenangan Instan Jadi Kebiasaan
Dalam unggahannya, Uwiie Poetrisagita menuliskan kekecewaannya atas dugaan kelalaian yang menyebabkan kepala bayi patah dan badan tertinggal di dalam perut ibunya.
Pihak keluarga merasa tidak mendapatkan penjelasan yang memadai dari pihak Puskesmas Pinangsori mengenai kronologi kejadian yang sebenarnya.
"Kami selaku pihak keluarga cuma mau tahu kronologi yang sebenarnya kenapa bisa kelalaian ini terjadi begitu mengenaskan sampai patah kepala dan jatuh ke lantai, badan masih tersisa di dalam. Sungguh di luar nalar, apakah kakak kami jadi bahan malpraktik bagi pihak Puskesmas Pinangsori," tulis Uwiie dalam unggahannya.
Baca Juga:
Keji! Ayah di Demak Paksa Anak Minum Air Kloset dan Kirim Videonya ke Istri
Hingga saat ini, pihak Puskesmas Pinangsori belum memberikan keterangan resmi terkait tuduhan yang dilayangkan dalam unggahan viral tersebut. Kasus ini semakin menjadi perbincangan hangat di media sosial, dengan berbagai komentar pro dan kontra dari warganet.
Irawan, suami dari ibu bayi yang meninggal, menjelaskan bahwa dirinya telah melaporkan kejadian ini ke Polres Tapanuli Tengah.
"Ini masih di Mapolres Tapteng, Bang, baru siap buat Laporan," ujarnya.
Laporan polisi dengan Nomor: STPL/B/421/VIII/2025/SPKT/RES TAPTENG/POLDASU mencatat bahwa Irawan melaporkan dugaan tindak pidana malpraktik yang terjadi pada Senin, 18 Agustus 2025, sekitar pukul 09.30 WIB di Ruang Bersalin Puskesmas Pinangsori.
Dalam laporan tersebut, Irawan menjelaskan bahwa pada hari kejadian, ia mengantar istrinya ke Puskesmas Pinangsori untuk proses persalinan.
Namun, saat proses persalinan berlangsung, salah seorang perawat mencoba membantu mengeluarkan bayi dari dalam kandungan, namun kepala bayi justru terputus sehingga bayi tersebut meninggal dunia seketika.
Irawan merasa keberatan atas kejadian tersebut dan melaporkannya ke Polres Tapanuli Tengah agar diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
[REDAKTUR : HADI KURNIAWAN]