"Beraktivisme di Tapanuli Tengah itu seperti menghadapi cuaca yang tak menentu. Terkadang hujan, terkadang panas kemarau. Hingga sangat tidak cocok menanam bunga melati," imbuhnya, menggambarkan betapa kompleksnya situasi yang dihadapi.
Imran telah berkiprah di Pemuda Muhammadiyah selama 14 tahun, mulai dari cabang Pinangsori hingga menjabat sebagai ketua daerah selama satu periode.
Baca Juga:
Arif Budimanta, Ekonom Muhammadiyah dan Mantan Stafsus Presiden Jokowi Tutup Usia
Pada Januari 2024, ia terpilih sebagai Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Tapanuli Tengah melalui rapat formatur di Musyawarah Daerah (Musyda) Pemuda Muhammadiyah Ladang Tangah (Andam Dewi).
Dalam surat pengunduran dirinya, Imran berharap agar PW Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara dapat menerima pengunduran dirinya dan memfasilitasi PD Pemuda Muhammadiyah Tapanuli Tengah untuk segera mengadakan pleno guna menentukan ketua yang baru.
"Semoga surat pengunduran diri saya diterima oleh PWPM Sumut serta dapat memfasilitasi kembali PD-PM Tapanuli Tengah untuk pleno menentukan ketua yang baru," tulisnya.
Baca Juga:
Idulfitri 1446 H Berpotensi Dirayakan Serentak di Indonesia
Imran juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh anggota PD Pemuda Muhammadiyah Tapanuli Tengah, PCPM se-Tapteng, pimpinan OKP, dan organisasi kemahasiswaan atas segala perkataan atau sikap yang kurang berkenan selama dirinya menjabat sebagai aktivis Pemuda Muhammadiyah Tapanuli Tengah.
"Saya bermohon maaf kepada seluruh kawan-kawan PD Pemuda Muhammadiyah Kab Tapanuli Tengah, PCPM se-Tapteng, kawan pimpinan OKP, dan adik-adik organisasi kemahasiswaan apabila ada perkataan atau sikap yang kurang pas saat menjadi aktivis Pemuda Muhammadiyah Kab Tapanuli Tengah," ungkap Putra Pinangsori ini.