TAPTENG.WAHANANEWS.CO, Sibabangun – Ruas jalan penghubung Desa Sibiobio dengan Desa Muara Sibuntuon yang berada di Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), lonsor dihantam banjir.
Jebolnya tembok penahan tanah menjadi penyebab badan jalan ambruk, setelah tergerus aliran banjir deras yang mengguyur wilayah desa Sibiobio. Akibatnya, akses transportasi menuju ibukota kecamatan lumpuh.
Baca Juga:
Seorang Warga di Subang Tertimpa Longsor, Tim Sar Gabungan Masih Upaya Pencarian
Mengantisipasi kelumpuhan yang berkepanjangan, Pemdes Sibiobio bersama masyarakat membangun jembatan darurat, agar bisa melintas walau hanya sekedar menggunakan kenderaan roda dua.
Kepala Desa Sibiobio, Damianus Zendrato mengatakan, longsornya badan jalan akibat hujan deras yang mengguyur wilayah desa beberapa bulan lalu. Tembok penahan tanah ambruk, sehingga badan jalan tergerus aliran air yang deras.
“Untuk sementara kami buat jembatan darurat dari kayu, karena aliran air sudah melewati lokasi longsor," ujar Damianus via aplikasi WhatsApp, Jumat (2/5/2025).
Baca Juga:
Sempat Ditutup Akibat Longsor, Jalur Lintas Tapanuli Utara-Tapanuli Selatan Kembali Dibuka
Ketua DPRD Tapteng, Ahmad Rivai Sibarani yang meninjau lokasi longsor bersama anggota DPRD Nico Sitompul dan Madayansyah Tambunan, beberapa waktu lalu, meminta pihak BPBD Tapteng segera melakukan perbaikan menggunakan dana tanggap darurat.
Menurutnya, sebagai satu-satunya akses penghubung menuju ibukota kecamatan, jalan tersebut harus segera diperbaiki.
“Pengakuan warga, sudah ada satu orang pengendara sepeda motor yang menjadi korban akibat terjatuh dan patah tangan," ujar Ahmad Rivai Sibarani.
"Saya minta BPBD Tapteng segera memperbaiki jalan longsor tersebut dengan dana tanggap darurat,” sambungnya.
Senada, Anggota DPRD Tapteng, Madayansyah Tambunan menyebutkan, selain untuk menghindari bertambahnya korban laka lantas, prioritas perbaikan jalan penghubung Desa Sibiobio juga untuk menghindari lumpuhnya roda perekonomian warga.
Politikus Partai Gerindra ini menegaskan, langkah cepat harus dilakukan oleh untuk memperbaiki jalan desa tersebut, sehingga masyarakat bisa kembali menggunakan jalan dengan aman dan nyaman.
"Harus menjadi prioritas, karena jalan tersebut merupakan satu-satunya akses untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan untuk dipasarkan di ibukota kecamatan," ucapnya.
[Redaktur: Hadi Kurniawan]