TAPTENG.WAHANANEWS.CO - SOSORGADONG
Kasus dugaan penculikan tiga warga Desa Tua, Kecamatan Amdan Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) oleh oknum sekuriti PT Nauli Sawit memicu ketegangan di masyarakat.
Peristiwa ini bermula ketika warga Desa Sipodang, Kecamatan Sosorgadong, menghentikan sebuah mobil Mitsubishi Ekstrada BB 8879 MD pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.
Baca Juga:
Motif Dana dan Otorisasi KCP, 2 Prajurit Kopassus Terjerat Kasus Penculikan Kacab BRI
R Situmeang, seorang warga Sipodang, mengungkapkan bahwa aksi penangkapan ini dilakukan tanpa pemberitahuan kepada kepala desa, tanpa kehadiran personel kepolisian, dan tanpa keterangan resmi dari PT Nauli Sawit.
Keluarga korban yang mengetahui kejadian ini histeris dan melaporkannya kepada warga.
"Mereka selalu aktif ikut terlibat dalam perjuangan warga menuntut hak-hak tanah rakyat yang diserobot PT Nauli Sawit," ujar Situmeang.
Baca Juga:
Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Tersangka Kopda FH Diduga Terima Imbalan Uang
Kapolsek Barus, Iptu Mulia Riadi, membenarkan kejadian tersebut, namun ia mengelak bahwa hal itu adalah penculikan.
Saat ditanya mengenai pemberitahuan penangkapan kepada Kepala Desa atau Polsek Mandiamas, Kapolsek mengarahkan untuk bertanya kepada Akiong, yang ternyata adalah Direktur PT Nauli Sawit.
Warga Terkecoh, Geruduk Polsek Barus
Pada Kamis (30/9/2025) dini hari, puluhan warga Tapteng mengepung Polsek Barus. Mereka terkecoh karena mengira warga yang diamankan dibawa ke Polsek tersebut.
Iptu Mulia Riadi membenarkan bahwa warga datang ke Polsek karena informasi yang simpang siur.
"Warga mengira ketiga warga tersebut dibawa ke Polsek Barus, sehingga datang ke Polsek," kata Kapolsek.
Kapolsek kemudian mengarahkan wartawan untuk mengkonfirmasi ke Polres Tapteng pada keesokan harinya. Informasi terakhir menyebutkan bahwa puluhan warga masih berkerumun di Polsek Barus, menuntut keterangan resmi dari pihak kepolisian.
Kapolsek Barus menjelaskan bahwa awalnya warga yang diamankan akan dibawa ke Polsek Barus, namun atas koordinasi dengan Kapolres, mereka dibawa ke Polres Tapteng.
"Hasil koordinasi kita dengan Kapolres maka disarankan dibawa ke Polres Tapteng," pungkasnya.
[REDAKTUR : HADI KURNIAWAN]