Tapteng.Wahananews.co, Pandan - Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Pemilu serentak 2024 saat ini sedang jadi perbincangan masyarakat, terutama di Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatra Utara.
Menanggapi isu dan rumor inilah Pj Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Dr.Sugeng Riyanta, menegaskan bahwa apabila ada ASN yang dipimpinnya ketahuan dan terbukti tidak netral maka akan dipindahkannya tugas keluar dari Pulau Sumatera.
Baca Juga:
Pemkab Ajukan Anggaran ke Pemprov Jabar untuk Perbaikan Jalan di Haurpapak Surian
“Saya ngomong, saya ingati, saya cegah, tapi kalo nggak mau dijaga ya gak masalah, ganti pejabat itu gampang. Manduamas itu masih di Tapanuli Tengah, jangan dikira ASN Tapanuli Tengah itu tidak bisa dipindah ke Ternate, tidak bisa dipindah ke Papua, bisa,” ungkap Sugeng saat menghadiri kegiatan KPU Tapteng di Pia Hotel Pandan baru-baru ini.
Sugeng juga menegaskan kalau pindah ke Manduamas setingkat kecamatan saja ditakuti, diharapkan jangan coba-coba ASN melanggar aturan.
PJ.Bupati Tapteng ini juga tak lupa berpesan ke peyelenggara Pemilu yang hadir pada kegiatan tersebut agar netral dan tidak mau di intervensi oleh pihak manapun.
Baca Juga:
Audiensi Gabema Sibolga Tapteng dengan Pj. Bupati Tapanuli Tengah
"Sanksi pemindahan tugas bagi ASN yang nantinya tidak netral pada Pemilu 2024 bukanlah isapan jempol semata," ungkapnya.
Mantan Wakil Kejati Bangka Belitung ini juga mengaku telah mendapatkan lampu hijau untuk pemberian sanksi bagi ASN yang melanggar netralitas.
“Saya sudah dapat cek kosong, cek kosong dari Pak Menteri Dalam Negeri, cek kosong dari Pak Jaksa Agung, cek kosong dari Pak Gubernur kewenangan pelanggaran netralitas, saya akan buktikan, lihat saja nanti,” tegas Sugeng, pada Selasa (5/12/2023) di Ball Room Hotel PIA Pandan Minggu lalu.
Pada kesempatan itu, Sugeng juga membeberkan bahwa dalam penugasannya menjadi Pj Bupati di Tapteng telah dibekali informasi dari Intelijen Jakarta.
“Ada itu ASN di depan saya siap! siap!, tapi dibelakang saya main petak umpet, ada! Ada yang di depan saya diam dan sifatnya memuji-muji, saya tau. Tapi nggak apa-apa, karena saya tidak ada beban, saya tidak ada kepentingan, saya gak ada urusan,” aku Sugeng.
Pj.Bupati ini juga blak blakan menyatakan bahwa dirinya tau selama ini siapa siapa yang ada keterlibatan dengan partai partai.
"Mereka kira yang tau hanya mereka, saya tau. Kok saya tau?, loh informasi dari intelijen jakarta sudah lengkap kok, saya datang kesini bukan sendiri, kesini memang sendiri, tapi backup di belakang itu. Mau coba-coba silahkan, kita lihat saja nanti,” tambah Sugeng.
Meski demikian, Sugeng mengaku akan terus berbuat dan mengingatkan para ASN agar tetap berjalan di rel aturan yang mengikat mereka sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Saya sudah ngomong terus kok pada para ASN, tapi saya tau tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan,” ujarnya beberapa hari lalu.
Untuk itu, Sugeng kembali menegaskan bahwa suksesnya Pemilu 2024 merupakan tugas semua pihak. Oleh karenanya, para ASN diminta untuk menjaga netralitas, sehingga sanksi pemindahan tugas ke luar Pulau Sumatra bagi ASN yang terbukti bersalah tidak menimpa ASN yang dipimpinnya itu.
“Sudah diinstruksikan, di apel terbuka sudah bersumpah, saya sumpah untuk bersikap netral menjadi ASN yang baik, tapi dibelakang saya nanti tidak netral, ya udah, berarti membutuhkan SK dipindahkan ke Papua, saya pindah, lihat saja nanti,” tutupnya.
[Redaktur: Hadi Kurniawan]