TAPTENG.WAHANANEWS,CO, Pandan - Kabar seorang siswa SMA Negeri 1 Matauli Pandan yang menjadi korban penganiayaan teman sekolahnya viral di media sosial.
Dalam fostingan di akun facebook miliknya, orang tua korban SM, Ericson Maharaja membagikan foto sang anak yang mengalami luka pada bagian kepala, telinga, gigi, dan bibir, usai diduga dianiaya sekelompok geng sekolah.
Baca Juga:
Korban Penganiayaan Oknum Lanal Maumere Polisikan Ayah Kekasihnya
Dalam fostingan berikutnya, Ericson berpesan kepada Kepala SMAN 1 Matauli, agar secara tuntas memberantas kelompok-kelompok "Geng" yang tumbuh subur saat ini.
"Anak saya sudah saya persiapkan menjadi polisi atau TNI dengan membuat les private samapta dan renang, akhirnya itu harus dikubur karena giginya sudah rusak. Saya bersyukur anak saya masih hidup," keluh Ericson dalam fostingannya.
Ia menyarankan pengelola sekolah agar membuang orang-orang yang bermasalah, dan diisi orang-orang yang baik dan semangat belajar.
Baca Juga:
Sambangi Korban dan Keluarga, Danlanal Maumere Sampaikan Permohonan Maaf
"Cukuplah anak saya yang menjadi korban persekusi. Sebuah kata bijak pak, jangan membakar rumah kalau hanya mengusir tikus," ujar Ericson dengan majas kiasan.
Dihubungi melalui sambungan selluler, Ericson Maharaja, yang juga Ketua DPC GAMKI Tapanuli Tengah mengungkapkan, anaknya diduga dianiaya di ruang kelas dan kamar mandi sekolah.
"Anak saya dipukul di kepala bagian belakang saat sedang beristirahat di kelas. Kemudian, dia dibawa ke kamar mandi. Disana ada sekitar 20 siswa yang menunggu. Ia diinterogasi dan dipukuli," ujarnya, Kamis (14/8/2025).
Selain itu, Ericson juga menenggarai, sepulang sekolah anaknya dipersekusi di daerah Jalan Baru Pandan.
Ericson menyebutkan, anaknya saat ini tengah proses pemulihan di RS Columbia Asia Medan, setelah menjalani tindakan operasi.
Sudah mendapatkan tindakan operasi dari pukul 00.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB dini hari tadi. Mohon doanya agar lekas pulih," ucapnya.
[Redaktur: Hadi Kurniawan]