TAPTENG.WAHANANEWS.CO - PANDAN
Sekretaris DPD KNPI Tapanuli Tengah, Raju Firmanda Hutagalung, menyerukan persatuan dan kewaspadaan terhadap potensi perpecahan di tengah masyarakat Tapanuli Tengah.
Seruan ini muncul menyusul insiden yang menyinggung isu kesukuan dan berujung pada pelaporan ke pihak berwajib.
Baca Juga:
Di Balik Gelap dan Badai, Dedikasi Tanpa Batas PLN Mengembalikan Cahaya Sumut
Raju Firmanda mengingatkan semua pihak untuk menyikapi polemik ini dengan kepala dingin dan hati yang lapang.
Ia menekankan bahwa Tapanuli Tengah telah lama berdiri sebagai daerah yang harmonis dalam keberagaman.
"Tapanuli Tengah ini miniatur masyarakat Pancasila. Sudah 80 tahun Tapanuli Tengah berdiri dengan berbagai suku, agama, ras, dan golongan, namun tidak pernah terjadi konflik SARA," ujarnya pada Senin (20/10/2025).
Baca Juga:
SinyaI Lumpuh, Personel PLN Tempuh Jalur Berbahaya di Sibolga Demi Listrik Menyala
"Mari kita jaga keutuhan dan kedaulatan bangsa, khususnya di Tapanuli Tengah. Kami berharap semua pihak yang terlibat dapat bijaksana dalam menyelesaikan masalah ini."
Raju menilai bahwa isu SARA sangat sensitif dan berpotensi dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan pribadi, yang pada akhirnya dapat merongrong nilai-nilai Pancasila.
"Kita perlu mengantisipasi politisasi SARA yang dapat merusak kebhinekaan. Isu ini mudah membakar emosi massa. Mari kita selesaikan dengan kepala dingin dan mengedepankan nilai-nilai luhur Pancasila agar tidak terjadi perpecahan," tegasnya.
Pernyataan ini diharapkan dapat meredam potensi konflik dan memperkuat persatuan di Tapanuli Tengah, serta mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
[REDAKTUR : JOBBINSON PURBA]