TAPTENG.WAHANANEWS.CO, Pandan - Sejumlah siswa SMAN 1 Matauli Pandan, Tapteng, yang diduga mengalami keracunan usai menyantap menu makan siang yang disajikan pihak sekolah, masih mendapatkan perawatan maksimal dari pihak RSUD Pandan.
Informasi yang dihimpun dari pihak RSUD Pandan menyebutkan, dari enam yang mendapatkan pelayanan rawat inap, tiga diantaranya akan dirawat jalan.
Baca Juga:
Respons Kasus Keracunan, BGN Rancang Skema Asuransi untuk Siswa dan Petugas MBG
Sementara tiga lainnya, tetap mendapatkan perawatan intensif dari pihak RSUD Pandan yakni, Wika warga Rokan Hilir, Abigael Lahagu warga Gunung Sitoli, dan Aqila Sahada warga Sidempuan.
"Tiga orang hari ini akan kita pulangkan dan mengikuti pelayanan rawat jalan," ujar Kabid Pelayanan RSUD Pandan, Dewi Sartika Dalimunthe.
Terpisah, disambangi di Ruang Mawar Lantai 3 RSUD Pandan, Aqila Sahada, salah satu korban dugaan keracunan menyebutkan jika ia menjadi orang terakhir yang dibawa ke RSUD Pandan.
Baca Juga:
Pasangan Muda Ditemukan Tewas dalam Mobil Menyala di Parkiran Swalayan Jambi
Pada siang itu, ia sedang tiduran di kamar, karena merasakan badan dan bibir yang menggigil. Selain itu, muka Aqila juga berubah menjadi merah. Ia mengetahui perubahan wajahnya setelah diberitahu teman-temannya.
"Dalam kondisi tersebut, saya dibangunkan dan langsung dilarikan ke rumah sakit," ujarnya, Rabu (30/4/2025) siang.
Sebagaimana diketahi, publik dikejutkan dengan insiden dugaan keracunan di SMA Negeri 1 Matauli Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng), Selasa (29/4/2025) siang.
27 siswa mengalami mual, pusing, dan bahkan muntah, setelah menyantap menu makan siang yang disajikan pihak sekolah.
Siswa yang menjadi korban dugaan keracunan ini dilarikan ke RSUD Pandan, untuk mendapatkan penanganan medis.
[Redaktur: Hadi Kurniawan]