TAPTENG.WAHANANEWS.CO - PINANGSORI, - Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Masinton Pasaribu, SH, MH menyambut kedatangan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo dan rombongan di Bandara Dr. Ferdinand Lumbantobing, Pinangsori.
Setelah tiba, Wakapolri langsung bertolak ke Polres Tapanuli Tengah sebelum melaksanakan penyerahan bantuan kepada korban bencana alam.
Baca Juga:
Wakapolri Turun Langsung ke Tapteng, Dorong Pemulihan Pascabencana
Dalam acara penyerahan simbolis, Wakapolri menyampaikan bahwa Polri telah menyiapkan bantuan sembako, air bersih, pakaian, dan perlengkapan dasar untuk masyarakat terdampak banjir bandang dan tanah longsor.
Fokus utama upaya pemulihan, menurutnya, adalah pembukaan akses jalan yang terputus dengan alat berat, yang akan memudahkan distribusi logistik ke wilayah terpencil.
“Alat berat ini sangat penting untuk mempercepat pembukaan akses. Kalau akses sudah terbuka, maka jalur logistik bisa berjalan lebih lancar,” jelas Wakapolri.
Baca Juga:
Operasi Merdeka Jaya Jadi Momentum Tampilkan Wajah Baru Polri
Berdasarkan hasil peninjauan, dampak bencana di Tapteng dinilai cukup berat dan meluas, bahkan masih ada enam dusun yang terisolir dan hanya dapat dijangkau melalui jalur trail.
Oleh karena itu, Polri berkomitmen untuk memperkuat bantuan hingga menjelang bulan suci Ramadhan.
Sampai saat ini, bantuan sembako telah disalurkan ke lima kecamatan terdampak (Sibabangun, Lumut, Pinangsori, Badiri, dan Tukka) melalui satu truk yang berisi beras 5 kg (50 sak), air mineral (150 dus), mie instan (50 dus), pempers (5 kotak), pembalut wanita (5 kotak), pakaian jadi (69 goni), minyak goreng (5 kotak), sabun (50 lusin masing-masing cuci pakaian dan piring), lampu emergency (5 kotak), sarung (8 kotak), dan selimut (1 karung).
Air bersih juga didistribusikan ke 15 titik, termasuk pengungsian, rumah ibadah, dan kantor pelayanan masyarakat.
Selain logistik, Polri juga menurunkan lima unit ekskavator untuk pembukaan akses dan melakukan perbaikan bertahap jembatan-jembatan yang rusak melalui kolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan Polres setempat.
Terkait keterbatasan sarana operasional, Wakapolri menyebutkan hanya tersisa empat unit kendaraan roda empat yang berfungsi, sehingga perlu penambahan kendaraan seperti double cabin.
Untuk penguatan personel, saat ini telah ada sekitar 150 personel Brimob di Tapteng, dengan cadangan hingga 1.500 personel yang siap dipanggil kapan saja untuk mempercepat normalisasi pascabencana.
“Kalau 150 personel ini dirasa kurang, kita siap perbantukan lagi agar proses pemulihan bisa lebih cepat,” pungkas Wakapolri.
Sementara itu, Bupati Tapteng mengucapkan terima kasih atas dukungan moril dan bantuan dari Polri.
Menurutnya, bantuan tersebut sangat berarti dan akan langsung diserahkan oleh camat, lurah, dan kepala desa kepada mereka yang paling membutuhkan.
Bantuan juga diberikan kepada sekolah terdampak (SDN Lopian 2 dan SDN Pagaran Honas) dengan masing-masing 2 stel pakaian sekolah untuk siswa, serta rumah ibadah seperti Masjid Al-Falah Lopian (karpet premium 102 m) dan Gereja GPDI Lopian (300 sak semen dan air bersih).
Acara ini dihadiri oleh jajaran Wakapolri, Polda Sumut, Kapolres Tapteng, Forkopimda Tapteng, dan tamu undangan lainnya.
Semua langkah tersebut menjadi bagian dari komitmen Polri untuk memastikan kebutuhan dasar dan keamanan masyarakat tetap terpenuhi serta percepatan pemulihan wilayah terdampak.
[REDAKTUR : JOBBINSON PURBA]