TAPTENG.WAHANANEWS.CO, Pandan - Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2025, angka kemiskinan Kabupaten Tapanuli Tengah sebesar 11,03 persen. Angka ini turun 0,77 Persen jika dibandingkan dengan kondisi Maret 2024 yang berada pada posisi 11,80 persen.
Demikian disampaikan Kepala BPS Tapteng, Akhirul Miswar ME Nasution, saat bersilaturahmi kepada Bupati Tapteng, Kamis (25/9/2025), di Pandan.
Baca Juga:
Di Bawah Rata-rata Nasional, Angka Kemiskinan Sumut Terendah dalam Sejarah
Selain menyampaikan kondisi makro ekonomi Tapteng tahun 2025, Akhirul Miswar menyebutkan, pihaknya bersama Dinas Komunikasi dan Informatika Tapteng, akan mengembangkan aplikasi Satu Data Indonesia (SDI), serta melaksanakan pertemuan Forum Satu Data.
"Untuk pendapatan per kapita naik menjadi Rp546.223 per bulan, dari angka Rp527.227 per kapita per bulan pada tahun 2024," timpal Akhirul Miswar.
Masih kata Akhirul Miswar, pertumbuhan ekonomi Tri Wulan II secara year on year (y-o-y), tumbuh sebesar 4,79 persen pada tahun 2025, dari sebelumnya 3,78 pada tahun 2024 dalam triwulan yang sama. Sektor utama yang memberikan kontribusi hingga mencapai 1,01 persen ini adalah pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Baca Juga:
Persentase Kemiskinan di Kabupaten Dairi Terjun Bebas ke Level Terendah Sejak 2015
"Kami juga menyampaikan bahwa tahun depan BPS akan melakukan Sensus Ekonomi 2026. Kami mengharapkan dukungan Pemkab Tapteng untuk mensukseskan program ini," ucapnya.
Selain itu, sambung Akhirul, BPS juga menyampaikan bahwa pada bulan Oktober 2025, akan dilaksanakan Rekonsiliasi Regional (Konreg) PDRB se-Sumatera.