TAPTENG.WAHANANEWS.CO, Sibabangun - Jelang arus mudik Lebaran 2025, jalan nasional batas Tapanuli Tengah (Tapteng) - Tapanuli Selatan (Tapsel) masih rusak. Kerusakan terparah di Kecamatan Sibabangun, Tapteng. Tampak jalan retak, berlubang dengan aspal terkelupas. Tidak hanya sedikit, melainkan sepanjang jalan di Kelurahan Sibabangun.
Selain berlubang dan retak-retak, di beberapa titik terlihat ada gundukan aspal yang cukup tinggi. Kondisi ini menyulitkan pengedara yang melintas. Jika tidak hati-hati, akan berpotensi terjadinya benturan pada bumper. Pengedara sepeda motor yang melindas gundukan, rentan mengalami laka lantas.
Baca Juga:
Pemkab Mamuju Tengah Alokasikan Rp48 Miliar Perbaiki Infrastruktur Jalan Rusak
Minimnya penerangan jalan umum (JPU), menambah kekhawatiran bagi pengendara yang melintasi jalur utama penghubung Kota Padangsidempuan dan Kota Sibolga ini. Padahal LPJU merupakan kompomen penting untuk meningkatkan keamanan, keselamatan, dan ketertiban pengguna jalan.
Anggota DPRD Tapteng, Madayansyah Tambunan, menyoroti kondisi jalan nasional batas Tapteng - Tapsel yang masih rusak. Ia mendesak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara segera memperbaiki. Madayansyah menekankan, jalan yang rusak harus menjadi prioritas perbaikan demi kelancaran mudik Lebaran 2025.
"Sampai hari ini, ruas jalan nasional di Kelurahan Sibabangun masih belum diperbaiki. Kita minta BBPJN Sumut segera memperbaikinya, agar tidak menghambat arus mudik," ujar Madayansyah Tambunan, Selasa (25/3/2025).
Baca Juga:
Jalan Rusak Cianjur Diperbaiki, Target Tuntas Sebelum Musim Mudik Lebaran 2025
Politikus Partai Gerindra ini juga menyikapi kondisi jalan nasional batas Tapteng - Tapsel yang sangat sempit. Sebagai jalan arteri primer seharusnya memiliki lebar minimal 9 meter. Namun kenyataannya, jalan yang berfungsi melayani perjalanan jarak jauh itu masih memiliki lebar 5 meter. Kondisi ini sangat mengganggu mobilisasi aktifitas pengguna jalan.
"Ada sekitar 3 km jalan yang rusak dan sempit. Belum lagi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) yang tidak ada. Ini yang menyebabkan seringnya terjadi laka lantas. Kita berharap pihak BBPJN Sumut mencari solusi, untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas pada puncak arus mudik Lebaran 2025," pungkasnya.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]