TAPTENG.WAHANANEWS.CO, Batang Toru - Tim Terpadu Pemantau Kualitas Air Sisa Proses Tambang Emas Martabe kembali melakukan pemantauan dan pengawasan berkala atas kualitas air sisa proses yang dialirkan ke Sungai Batang Toru.
Pemantauan kualitas air sisa proses dilakukan dengan mengambil sampel air sisa proses (water sampling), di enam titik di Sungai Batang Toru, yang merupakan lokasi pembuangan akhir air sisa proses, Selasa (23/9/2025).
Baca Juga:
Tambang Emas Martabe dan Masyarakat Bersatu dalam Aksi Ecobrick: Sampah Jadi Berkah
Selain di Sungai Batang Toru, Tim Terpadu juga mengambil water sampling di dua titik Water Treatment Plant (WTP). Total ada 8 titik pengambilan sampel air sisa proses yang dilakukan Tim Terpadu.
Pemantauan dan pengambilan sampel yang dilakukan secara berkala ini, untuk memastikan air sisa proses memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan pemerintah.
Superintendent Environmental Monitoring PT Agincourt Resources, Bayu Ariyanto mengatakan, sampel air akan dibawa ke laboratorium independen PT Intertek Utama Services, Jakarta, untuk dianalisis.
Baca Juga:
Desa Sitio Tio Ilir Bersih Berkat Kolaborasi PTAR dan Yamantab: Inovasi Pengelolaan Limbah Plastik Berbasis Masyarakat
Laboratorium ini merupakan laboratorium yang sudah terakreditasi, yang menjadi salah satu persyaratan untuk analisa kualitas lingkungan. Pihak PT Intertek Utama Services, akan melakukan analisis dalam 12 hari kerja.
"Hasil uji lab nantinya akan kita sampaikan ke publik dengan mengundang semua Tim Terpadu, termasuk tim ahli dari akademisi, pemerintah, termasuk dari tim dari masyarakat," kata Bayu.
Lebih jauh disampaikan, sejak tahun 2013, PT Agincourt Resources secara konsisten melakukan pemantauan dan pengawasan berkala atas kualitas air sisa proses, untuk memenuhi standar baku mutu sesuai Permen LHK Nomor 68 Tahun 2016, dan Kepmen LHK Nomor 202 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Bijih Emas dan atau Tembaga.
Pemantauan mutu air sisa proses Tambang Emas Martabe dilakukan setiap bulan. Dalam 3 bulan sekali, sampel air sisa proses dikirim ke laboratorium independen PT Intertek Utama Services.
“Ada beberapa parameter yang diukur semisal, warna, kekeruhan, pH, dan logam terlarut,” timpalnya.
Terkait penentuan lokasi sampel, Bayu menegaskan sudah ditentukan berdasarkan kajian serta karakteristik sungai hingga ke jarak 3.000 meter.
Masih kata Bayu, pemantauan dan pengawasan berkala atas kualitas air sisa proses sudah berjalan sejak Tambang Emas Martabe beroperasi. Ini sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan.
Selain melibatkan ahli, akademisi dan pemerintah, Tim Terpadu juga melibatkan perwakilan masyarakat dari 15 desa lingkar tambang.
"ini sebagai bentuk independensi dan transparansi. Kita inginkan tim ini menginterpretasikan dan mengevaluasi hasil-hasil dari kualitas air. Kemudian itu disampaikan kepada masyarakat," pungkasnya.
[Redaktur: Dzulfadli Tambunan]