TAPTENG.WAHANANEWS.CO, Pandan - Wabup Tapteng, Mahmud Efendi, membuka lomba permainan tradisional tingkat SMP, bertempat di Aula Katolik Center Pandan, Rabu (13/8/2025).
Lomba permainan tradisional mempertandingkan tarik tambang putra putri, terompa putra putri, dan congklak putra putri.
Baca Juga:
DPRD Tapteng Gelar Rapat Paripurna Penyampaian Ranperda RPJMD Tahun 2025-2029
Mahmud Efendi mengatakan, Pemkab Tapteng menyambut baik diselenggarakannya lomba permainan tradisional tingkat SMP se-Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2025.
Disebutkan, permainan rakyat dan olahraga tradisional merupakan kekayaan budaya bangsa sebagai perilaku kehidupan manusia, sebagai pemahaman dan pengembangan sejarah ilmu pengetahuan dan kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Permainan tradisional perlu dikelola secara tepat melalui upaya penggalian, pelestarian, dan pengembangan, dalam rangka memajukan kebudayaan nasional.
Baca Juga:
Wabup Tapteng Irup "Khutbatul Arsy" Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah 2 Lumut
Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan di Indonesia.
"Undang-undang ini bertujuan untuk memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia, dengan menjadikan kebudayaan sebagai investasi untuk membangun masa depan bangsa," ujar Mahmud.
Dikatakan, tindakan yang harus dilakukan terhadap objek kemajuan kebudayaan yakni inventarisasi pengamanan, pemeliharaan dan penyelamatan.
Ini harus dilakukan secara masif dan terstruktur karena permainan rakyat dan olahraga tradisional mengalami kemunduran.
Masih kata Mahmud, manfaat permainan tradisional adalah untuk mengenalkan kembali permainan rakyat dan olahraga tradisional Indonesia, sekaligus meningkatkan kualitas kebugaran jasmani.
Selain itu, meningkatkan semangat kebahagiaan dan mengajarkan tubuh tentang nilai-nilai budi pekerti, serta meningkatkan rasa bangga terhadap kekayaan budaya daerah khususnya generasi muda.
"Selamat bertanding dan tetap jaga sportivitas. Menang dan kalah adalah merupakan bagian dari suatu perlombaan, tetapi semangat untuk berani mencoba dan berupaya maksimal adalah awal yang sangat baik untuk perkembangan potensi," supportnya.
Sementara itu, Kapala Bidang Kebudayaan Disdik Tapteng, Tiramin Tamba, dalam laporannya menyampaikan, maksud dan tujuan kegiatan tersebut mendayagunakan ruang publik untuk memperluas dan menjamin pelestarian permainan rakyat dan olahraga tradisional sebagai warisan budaya.
"Meningkatkan rasa bangga terhadap kekayaan budaya daerah, khususnya generasi muda, memperkuat toleransi saling mengenal dan memahami keragaman dan kekayaan budaya daerah," kata Tiramin.
"Membentuk kerjasama seluruh ekosistem kemajuan kebudayaan daerah, melestarikan warisan budaya daerah sebagai potensi pemberdayaan masyarakat," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, lomba permainan tradisional
tingkat SMP, diikuti 465 peserta dan 48 orang pendamping. Juri dan wasit sebanyak 15 orang.
Setiap kategori lomba terdiri dari 3 orang juri dan 3 orang wasit yang berasal dari Komite Permainan Olahraga Tradisional Indonesia Kabupaten Tapanuli Tengah.
[Redaktur: Hadi Kurniawan]