"Ponselnya pun sempat hendak dirampas beberapa orang sebelum akhirnya diselamatkan oleh warga yang mengenalinya sebagai anggota kepolisian," sebutnya.
Nasib serupa dialami Bripda CCT yang juga sedang merekam suasana. Ia mendadak dituduh sebagai penghasut dengan tudingan palsu bahwa dirinya berteriak “bakar, bakar, serang itu”.
Baca Juga:
Sekda Taput Bantah Video Mesum Mirip Dirinya, Polisi Panggil Oknum TS ke Jawa Barat
Padahal, menurut Iptu OS Colia yang berada di lokasi, Bripda CCT tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Bripda CCT segera diamankan ke mobil Samapta.
Sementara itu, Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Wahyu Endrajaya, menegaskan posisi resmi kepolisian dan meminta masyarakat tidak terprovokasi oleh kabar bohong yang beredar.
“Tuduhan yang menyebut dua personel kami sebagai provokator kericuhan adalah tidak benar. Saya mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya isu menyesatkan. Mari bersama kita jaga situasi Tapanuli Tengah tetap aman dan kondusif,” ujar Kapolres dengan tegas.
Baca Juga:
PT Rafi Pratama dan PT Lautan Dewa Energi Bantah Tuduhan Gudang Solar Ilegal
Wahyu memastikan, ledua personel bertugas sesuai SOP dan tidak pernah mengeluarkan kata-kata provokatif.
Keduanya justru menjadi korban pemukulan dan intimidasi oleh massa.
"Rekaman video asli kejadian telah diamankan di Seksi Propam Polres Tapteng, sebagai bukti resmi dan dapat ditunjukkan ke publik bila diperlukan," timpalnya.
Sebagai langkah lanjut, sambung Wahyu, Paminal Seksi Propam Polres Tapteng telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan penyelidikan internal, untuk memastikan transparansi penanganan kasus.