Tapteng.Wahananews.co, Sibolga -
Permasalahan Kios di Pasar Nauli Sibolga hingga kini belum menemukan kejelasan terhadap 96 orang pedagang lama yang saat ini luntang lantung tak memiliki kios seperti yang di janjikan sebelumnya. Justru yang terjadi adanya para pedagang baru yang telah menempati Kios kios baru tersebut.
Perwakilan pedagang Pasar Sibolga Nauli kecewa terhadap Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Sibolga yang disebut - sebut hanya memberikan "janji busuk".
Baca Juga:
UPTD Metrologi Temanggung Lakukan Tera Ulang Alat Ukur di Pasar Tradisional
"Sudah berulang kali kita naik - turun ke Dinas Perindag ternyata tidak ada titik terang, jadi, kan kita ngopi-ngopi disini dan coba kita cari solusi siapa tau ada teman-teman yang kasih solusi beberapa hal yang kita buat untuk mengetok hati mereka biar mata mereka terbuka kepada pedagang untuk menyampaikan aspirasi pedagang ini sekarang kita sudah jelas naik - turun, hanya "jambu" semua, janji yang busuk," sebut Birong Sianturi salah satu pedagang kelapa yang didampingi beberapa pedagang lainnya kepada wartawan.
Birong juga mengeluhkan bahwa pihaknya juga sudah melakukan pertemuan berulang kali dengan Dinas Perindag Kota Sibolga
"Sudah berapa kali dalam satu bulan ini, ke Dinas Perindag membahas masalah tempat yang akan diberikan kepada kita, tapi mereka selalu mengarahkan kita ke tempat pedagang ayam," ucapnya.
Baca Juga:
Tanggapi Rencana Berkantor di IKN, Presiden Jokowi: Saya Muter ke Semua Daerah
Dan para pedagang lama ini sebut lapak yang di berikan tidak layak untuk dijadikan lapak jualan. Bahkan mereka mempertanyakan pemindahan lapak tersebut kenapa harus ke lokasi pedagang ayam.
"Kita sudah survei, tempat pedagang ayam tidak layak dan satu lagi, kenapa kita harus dibuang ke sana?, ke tempat pedagang ayam ?," katanya .
Diketahui Peraturan Walikota Sibolga nomor satu tentang Pasar Sibolga Nauli bahwasannya pedagang lama akan kembali ketempat lapak jualan semula. Akan tetapi, setelah realisasi para pedagang tidak dapat kembali berjualan ditempat semestinya.
"Kenapa setelah direalisasi di tempat yang diberikan, ditarik lagi tempatnya dan sampai saat ini tidak ada titik terang tempat itu. Dan begitu hebatnya si LS (salah seorang pegawai pasar) berkoar - koar menyebutkan kalau ada uang, ada tempat, Jadi kemana tempat yang 96 pedagang ini, berikan kami tempat yang layak untuk berjualan," ujar Birong lagi.
Pedagang baru saat ini dapat berjualan di sekitaran pintu masuk hingga ke pelataran dinding pagar Pasar Sibolga Nauli. Sementara, mereka (pedagang lama) tidak diperbolehkan untuk menempati lapak tersebut.
"Ada apa ini semua? Kenapa mereka berani bisa berjualan, kenapa kami tidak bisa, kami ingin diberikan tempat yang layak. Cuma itu yang kami inginkan," ujarnya.
Sebanyak 96 pedagang yang telah di data untuk diberikan lapak jualan di areal dinding pasar, tapi kemudian pihak Dinas Perindag menarik hak izin penempatan lokasi tersebut, sehingga para pedagang kecewa bahkan kebingungan.
"Datanya itu sudah dimasukkan sama orang itu (Perindag - red), sempat pak Ananta itu memberikan tempat kepada kita di dinding tembok itu, tetapi ditarik kembali. Jadi kami beranggapan pemerintah telah membenturkan kita sesama pedagang, kepada pemuda setempat dan tukang parkir," tambahnya.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Dinas Perindag Kota Sibolga Ananta Siregar saat dikonfirmasi, Kamis (1/2/2024) terkait keluhan pedagang Pasar Sibolga Nauli, meminta agar wartawan konfirmasi Ke kepala Dinas terkait.
"Sudahlah itu, banyak kali cakap, ke Kadis Sajalah ya," jawabnya.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]