TAPTENG.WAHANANEWS.CO, Pandan - Insiden dilarikannya puluhan siswa SMA Negeri 1 Matauli ke RSUD Pandan, pada Selasa 29 April 2925, menjadi perhatian dan menuai berbagai reaksi. Kejadian tersebut langsung menjadi sorotan.
Sebagai sekolah yang di klaim merupakan salah satu sekolah terbaik di Sumatera Utara, peristiwa tersebut dinilai hal yang sangat serius dan memprihatinkan.
Baca Juga:
Puluhan Napi Keracunan Miras Oplosan di Lapas Bukittinggi: 1 Tewas
Belum keluarnya hasil uji lab sampel makanan yang dikomsumsi siswa menimbulkan macam spekulasi. Berbagai pendapat bermunculan, hingga klaim pihak sekolah yang menyebutkan siswa hanya mengalami alergi.
Benarkan gejala mual, muntah, pusing, detak jantung cepat, panas, keringat dingin, bibir bengkak, sesak, hingga muka memerah, yang dialami puluhan siswa SMAN 1 Matauli merupakan gejala alergi?
Sanitarian Dinas Kesehatan Tapteng, Agustina Hutauruk, yang dimintai tanggapannya menyebutkan, alergi dan keracunan adalah dua kondisi yang berbeda, yang dapat mempengaruhi tubuh manusia.
Baca Juga:
Tidak Hanya Mual dan Pusing, Korban Dugaan Keracunan Matauli Rasakan Detak Jantung Cepat Hingga Sesak
Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap suatu zat yang dianggap sebagai ancaman. Sedangkan keracunan adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh terpapar zat beracun atau toksin, yang dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh.
Gejala alergi dapat berupa gatal-gatal, ruam kulit, bersin, hidung tersumbat, atau bahkan anafilaksis (reaksi alergi yang parah). Sementara gejala keracunan dapat berupa mual, muntah, diare, sakit kepala, atau bahkan kerusakan organ tubuh.
"Selain beberapa penyebab, perbedaannya ada pada gejala yang ditimbulkan," ujar Agustina Hutauruk, Selasa (6/5/2025), di Pandan.