TAPTENG.WAHANAMEWS.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa insiden kebakaran yang terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin Unit 1, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), pada Kamis malam 8 Mei 2024, pukul 21.40 WIB, tidak berdampak pada pasokan listrik di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Sebagai respons cepat, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan telah menurunkan Tim Inspektur Ketenagalistrikan untuk melakukan investigasi menyeluruh. Investigasi dilakukan guna mengidentifikasi penyebab insiden sekaligus sebagai langkah antisipatif.
Baca Juga:
Petir Jadi Pemicu Kebakaran di PLTU Labuhan Angin
"Kami menurunkan Tim Inspektur Ketenagalistrikan untuk melakukan investigasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman Hutajulu, di Jakarta, Jumat (9/5/2025).
Laporan PT PLN Indonesia Power, kata Jisman, bahwa kebakaran yang terjadi kemungkinan besar disebabkan oleh sambaran petir dengan intensitas tinggi.
"Sambaran tersebut memicu ledakan lokal di salah satu bagian fasilitas. Atas upaya respons cepat tim lapangan, api berhasil dipadamkan dalam waktu kurang dari dua jam," katanya.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Komitmen AZEC Dukung Pembiayaan Pembangunan Energi Bersih di Indonesia
"Kebakaran yang terjadi di PLTU Labuhan Angin Unit 1 tidak berdampak pada konsumen listrik. Subsistem Sumbagut tetap beroperasi secara normal, meskipun pasokan daya cadangan berkurang 70 MW karena PLTU yang dipadamkan akibat kebakaran," lanjutnya.
Selain itu, sambung Jisman, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam insiden tersebut. Seluruh personel yang bertugas berada dalam kondisi selamat, dan prosedur tanggap darurat telah dijalankan secara sigap dan efektif.
"Saat ini, proses pembersihan area terdampak tengah berlangsung, disertai dengan pemeriksaan menyeluruh oleh tim teknis. Seluruh sistem dan peralatan utama sedang dikaji untuk memastikan kelayakan dan keamanan operasional. Upaya pemulihan difokuskan pada pengecekan menyeluruh baik boiler, turbin, generator, serta sistem kontrol dan proteksi," imbuhnya.
PLN Indonesia Power juga, timpal Jisman, telah menyiapkan rencana pemulihan operasional secara bertahap. Tahapan ini meliputi pengujian sistem kelistrikan, penggantian komponen yang terdampak, dan verifikasi akhir kelayakan operasi oleh pihak independen dan regulator.
Operasional unit diperkirakan dapat mulai berjalan kembali dalam beberapa minggu ke depan, tergantung hasil evaluasi teknis dan keselamatan. PLN Indonesia Power berkomitmen untuk terus menjaga keselamatan kerja dan keandalan sistem, serta memastikan koordinasi intensif dengan seluruh pihak terkait dalam proses penanganan dan pemulihan pasca kejadian.
Sebagai informasi, PLTU Labuhan Angin terletak di Desa Tapian Nauli I, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Pembangkit ini diresmikan pada 28 Januari 2010 dan memiliki kapasitas 2x115 MW. Pembangkit telah andal beroperasi dalam memasok tenaga listrik di subsistem Sumatera bagian utara selama 15 tahun.
[Redaktur: Dzulfadli Tambunan]