Tapteng.WahanaNews.co, Pandan - Rekaman video yang sudah tidak utuh atau sudah dipotong-potong, saat Pj Bupati Tapteng sedang memberikan bimbingan dan arahan kepada jajaran Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas se Kabupaten Tapanuli Tengah, viral di media sosial.
Video pendek yang dipoles dengan judul 'Pj Bupati Tapteng Sugeng Riyanta Bilang Wartawan dan LSM Memeras dan Tukang Tipu' tersebut, sengaja diedit dan diframing oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membunuh karakter, menyudutkan dan mendelegitimasi Dr. Sugeng Riyanta selaku Pj Bupati Tapanuli Tengah.
Baca Juga:
Soal Informasi Ketidaknetralan Kapolri & Perintah ke Dirbinmas Dibantah Polri
Direktur LKBH Sumatera, Parlaungan Silalahi mengatakan, rekaman video yang beredar dalam keadaan tidak utuh, berupa potongan-potongan rekaman isi pembicaraan yang sengaja disebarkan ke publik, yang berbeda dari rekaman aslinya. Penyebaran rekaman video yang sudah dipotong tersebut, diduga dilakukan oleh kelompok yang tidak senang dengan aksi bersih-bersih yang dilakukan Sugeng Riyanta di Pemkab Tapteng.
"Kelompok ini mencoba menyebar fitnah untuk membenturkan Pj Bupati dengan LSM dan awak media. Tujuannya ya sudah pasti, agar timbul rasa kebencian di kalangan LSM dan awak media, sehingga nantinya awak media akan membuat perlawanan dan mengecam semua kebijakan Pj Bupati," ujar Parlaungan, Sabtu (30/12/2023), di Pandan.
Ia sangat menyayangkan masih ada pihak-pihak yang secara sengaja mencoba melakukan kejahatan, berupa penyebaran informasi yang tidak mengandung kebenaran, dengan tujuan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan kepada Sugeng Riyanta, yang saat ini sedang berupa menerapkan pemerintahan yang good governance.
Baca Juga:
Rekaman Video Dugaan 'Money Politik' beredar di Media Sosial
Oleh karena itu, Parlaungan mendesak Polri untuk menangkap dan menindak otak dan pelaku penyebar video yang menyudutkan Pj Bupati Tapteng. Ia juga meminta seluruh lapisan masyarakat untuk tidak menyebarluaskan video yang sudah diedit dan dipotong-potong tersebut.
"Kita mendesak bapak Kapolri segera menangkap otak dan pelaku penyebar video. Karena sangat jelas dan terang bahwa tidak ada satu pun narasi dalam isi pembicaraan yang menyudutkan LSM dan wartawan," tegasnya.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]