TAPTENG.WAHANANEWS.CO, Pandan - Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Masinton Pasaribu, menyoroti pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa, yang selama ini dilaksanakan setiap tahun.
Menurutnya, bintek yang dilaksanakan hingga belasan kali itu memberatkan dan membuat desa tidak maju. Bahkan akibat kegiatan tersebut, potensi menguapnya uang dari 159 desa sangat tinggi.
Baca Juga:
Aparatur Desa Di PSM Diberhentikan Sepihak Diadukan Ke Bupati
"Bimtek dilakukan 15 hingga 19 kali Itu sangat luar biasa. Diperkirakan Rp23 miliar lebih uang negara menguap sia-sia. Itu yang membuat kita nggak maju," ujarnya, pada saat penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun Anggaran 2024, di Gedung DPRD Tapteng, Kamis (27/3/2025).
Oleh karena itu, mantan Anggota DPR RI ini menegaskan, Pemkab Tapteng akan menyesuaikan pelaksanaan bimtek dengan kebutuhan teknis para aparatur desa. Selain frekuensi yang akan dukurangi, kegiatan juga akan diselenggarakan di Tapanuli Tengah.
"Harus tepat sasaran dan akan disesuaikan dengan kebutuhan. Semuanya diselenggarakan di Tapteng dan berbiaya murah, sehingga tidak lagi memberatkan desa," ucapnya.
Baca Juga:
Persiapan Lomba Desa Tingkat Nasional 2023, Kades se-Kabupaten Asahan Ikuti Bintek ke Bandung
[Redaktur : Hadi Kurniawan]