TAPTENG.WAHANANEWS.CO, Pandan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Tengah (Tapteng), merilis update data per 10 Desember 2025, dengan jumlah korban meninggal dunia akibat bencana 111 jiwa.
Kepala BPBD Tapteng, Rahman Husein Siregar menjelaskan, jumlah korban dalam pencarian saat berkurang dari 94 menjadi 63 orang.
Baca Juga:
Duka di Keluarga Pratama Arhan: Ayahanda Berpulang, PSSI Sampaikan Belasungkawa
"Demikian juga pengungsi menjadi 13.614 orang dari sebelumnya 18.331 orang (data per 9 Desember 2025)," kata Rahman Husein dalam keterangan tertulis, Rabu (10/12/2025), di Pandan.
BPBD Tapteng juga menyatakan, 4 dari 19 desa telah bebas dari status terisolir yaitu, Desa Simarpinggan Kecamatan Kolang, Desa Aloban Bair Kecamatan Tapian Nauli, Desa Muara Sibuntuon Kecamatan Sibabangun, dan Desa Mardame Kecamatan Sitahuis.
Terpisah, Plt Kadis PUPR Tapteng, Hasudungan Samosir mengatakan, akses jalan di Desa Simarpinggan, Kolang, sudah berhasil ditembus.
Baca Juga:
Pasca Kebakaran Sibolga, 71 Jiwa Mengungsi ke Tenda Darurat
"Desa Simarpinggan berpenduduk 662 jiwa, dan akses jalannya saat ini sudah dapat dilalui kendaraan roda 2 dan 4," ujar Hasudungan.
Dikatakan, tim tanggap darurat bencana terus bergerak membuka akses desa yang terisolir yang tersebar di 7 Kecamatan.
Alat berat telah bergerak menuju Desa Pargaringan, Kecamatan Kolang yang berpenduduk 1.105 jiwa.
"Kita menargetkan Desa Pargaringan sudah dapat tembus dua hari ke depan," timpalnya.
Kadis PUPR Tapteng lebih lanjut menjelaskan, saat ini juga alat berat sedang bekerja membuka akses keterisoliran di Kelurahan Sipange, Kecamatan Tukka.
Panjang jalan yang sudah ditembus mencapai 1.200 meter dari Jalan AMD menuju Desa Sipange, Kecamatan Tukka.
"Target kita selesai 3 hari ke depan. Akses keluar masuk Kelurahan Sipange bakal lebih luas untuk mendukung aktivitas masyarakat," ungkapnya.
Demikian pula di Desa Hutanabolon, Sigiringgiring, Huraba, Hutaraja, dan Sait Kalangan 2, Kecamatan Tukka, alat berat yang disiagakan terus bekerja.
"Alat berat yang kita kerahkan juga telah berhasil membuka akses di Desa Aloban Bair, Kecamatan Tapian Nauli,," tambahnya.
Pemkab Tapteng memang sangat membutuhkan tambahan alat berat untuk mempercepat pembukaan akses daerah terisolir.
Sebelumnya, Bupati Masinton Pasaribu menyampaikan, alat berat yang beroperasi saat ini jumlahnya cuma 24 unit.
"Kita juga menyewa 10 alat berat dan sedang dalam perjalanan," kata Masinton.
Pemkab Tapteng juga mendapat bantuan 13 unit alat berat dari Balai Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR. Sehingga totalnya 47 unit.
[Redaktur: Dzulfadli Tambunan]