WahanaNews-Tapteng | Naiknya harga daging sapi membuat para pedagang di pasar tradisional menjerit. Sebab, kenaikan tersebut membuat mereka ditinggal oleh para pelanggan dan pembeli potensialnya.
Penjual daging Napitupulu mengaku para pembeli mulai sepi justru saat bulan puasa di hari terakhirnya, terlebih didorong oleh harga yang tinggi.
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
"Pembeli sudah jauh berkurang, jauh sekali , Lae. Kalau dulu berkurangnya masih setengah, kalau sekarang tinggal seperempat saja (pembelinya)," kata pria berusia 54 tahun ini di Pinangsori Tapanuli tengah tepatnya di Simpang tiga jalan Bandara FL. Tobing saat di temui di lapak dagangannya pada Jumat (21/04/2022).
Napitupulu menjual harga daging sapi berkisar antara Rp16 ribu rupiah per kilogram (Kg) hingga Rp170 ribu per kilogram. Pedagang senior yang telah berjualan sejak 1990 ini memprediksi harga bisa melonjak Rp30 ribu rupiah per kilogram memasuki lebaran tinggal satu hari lagi.
"Harga ini terpaksa kita naikkan mengingat pembelian kita juga dari sananya(Agen) naik. Kalau saat ini naiknya mencapai 30 ribu perkilo," ujar Napitupulu.
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
Naiknya harga daging sapi di daerah ini membuat sejumlah masyarakat berbondong-bondong beralih membeli daging ayam.
Sapri yang penjual ayam potong , warga lokal terlihat kewalahan saat puluhan pelanggannya datang hendak membeli dagangannya.
Dirinya mengaku terpaksa menaikkan harga daging ayam mengingat tingginya permintaan pelanggan.