Tapteng.WahanaNews.co, Batangtoru - PT Agincourt Resources (PTAR) tidak hanya fokus melakukan kegiatan eksplorasi, penambangan, dan pengolahan mineral semata, namun juga mempunyai komitmen terhadap pembangunan investasi yang berkelanjutan serta menjadi badan usaha yang bertanggung jawab dan memperhatikan kepentingan publik.
Tambang PTAR mempunyai berbagai program pro-rakyat dan program kesejahteraan lingkaran luar tambang. Sebagai pengelola Tambang Emas Martabe di Kelurahan Aek Pining, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, PTAR menerapkan prinsip 'good mining practice', yakni pertambangan yang benar dan sejalan dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan. PTAR mengikuti seluruh kaidah pertambangan secara holistik, meliputi aspek teknis pertambangan, keselamatan kerja, perlindungan lingkungan, dan aspek pemanfaatan, nilai tambah hingga pasca tambang.
Baca Juga:
Sebongkah Harapan Gadis Yatim Piatu Melihat Kembali Indahnya Dunia
"PTAR melaksanakan kegiatan produksi dengan cara penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengelolaan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pasca tambang," ujar senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono.
PTAR juga memiliki kerangka kerja Environment, Social, Governance (ESG) yang menerapkan kegiatan pembangunan, investasi, dan bisnis yang berkelanjutan serta menjamin kesejahteraan masyarakat lingkar tambang. Kesadaran penerapan ESG oleh PTAR sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan sosial.
PTAR memiliki program tanggung jawab sosial (CSR) yang difokuskan pada 5 pilar utama, yakni kesehatan, pendidikan, pengembangan usaha lokal, infrastruktur publik, dan hubungan masyarakat. Program ini direncanakan dan dilaksanakan di bawah payung Rencana Induk Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) 2018-2031, yang memenuhi semua peraturan berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1824 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Baca Juga:
Ini Langkah Agincourt Resources Menangkal Serangan "Monster" Plastik
PPM juga menjadi referensi konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang disahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Sidang Umum tanggal 25 September 2015 di New York, Amerika Serikat.
Dalam menjalankan bisnisnya, PTAR memastikan kehadirannya membawa manfaat yang abadi bagi masyarakat sekitar. Contohnya, PTAR berhasil mendongkrak Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat dengan menggelar berbagai pelatihan dan penyuluhan di bidang pertanian dan ekonomi produktif. PTAR juga melakukan pendampingan kepada kelompok tani dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
PTAR juga memperhatikan aspek kesehatan. Pengelola Tambang Emas Martabe ini memperhatikan kesehatan masyarakat dengan memberikan bantuan fasilitas kesehatan rumah sakit dan puskesmas serta melakukan revitalisasi posyandu serta perbaikan gizi masyarakat.
PTAR bahkan mengadakan operasi katarak gratis bertajuk 'Buka Mata, Lihat Indahnya Dunia'. Operasi ini sukses menyembuhkan 1.310 mata katarak dari 1.235 orang dan telah melampaui target awal yang ditetapkan sebanyak 1.000 mata.
PTAR juga aktif melestarikan ekosistem alam dengan melakukan gebrakan pelestarian landasan hidup, seperti hutan, sungai, dan laut, serta perlindungan terhadap satwa liar. PTAR berhasil melepas liarkan harimau Sumatera 'Surya Manggala' dan 'Citra Kartini' ke alam bebas di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Jambi. PTAR juga menanam 30.000 bibit mangrove di lahan seluas 10 hektar serta melepas puluhan ribu bibit kerang.
PTAR berhasil menciptakan peluang pekerjaan untuk sekitar 2.211 orang per tahun dengan membayar royalti (pajak) kepada Pemerintah Pusat sebesar Rp1,8 triliun dan menyerahkan sekitar Rp 130 miliar dividen kepada Pemkab Tapanuli Selatan, selaku pemegang 5 persen saham di Tambang Emas Martabe. Total sekitar Rp20 miliar CSR juga didistribusikan untuk 15 desa lingkar tambang.
Dalam konsep Sustainable Development Goals (SDGs), PTAR meletakkan keseimbangan ekosistem alam dengan lingkungan, sosial, dan budaya menjadi perhatian serius. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesejahteraan bagi masyarakat sekitar serta menghindari ancaman polusi dan kerusakan lingkungan. PTAR benar-benar menjadi pionir perubahan untuk masa depan yang lebih baik bagi masyarakat.
PTAR dihargai secara nasional dan internasional dengan berbagai penghargaan karena menerapkan prinsip 'good mining practice' dengan mengedepankan prinsip ESG. Konsep ini menjamin kehidupan yang lebih baik bagi anak cucu masyarakat lingkar tambang kedepannya.
"PTAR akan terus mengaplikasikan semangat keberlanjutan yang selaras dengan nilai-nilai perusahaan yakni growth, respect, excellence, action, dan transparency," tegas Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Muliady Sutio, usai menerima penghargaan pada ajang Eco-tech Pioneer Sustainability Awards (EPSA) 2023.
Langkah PTAR sungguh berkelas, elegan, terukur, dan penuh tanggung jawab. PTAR tidak hanya sekedar 'mengangkut' harta karun yang tertanam di perut hutan Batangtoru. Harmonisasi pemanfaatan sumber daya alam dengan lingkungan, sosial budaya hingga ekonomi, menggaransi kehidupan yang lebih baik bagi anak cucu masyarakat lingkar tambang kedepannya.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]