Oleh: Rosianna Anugerah Hutabarat
DUNIA yang ia lihat tak secerah mentari pagi. Katarak mengusiknya sejak lama, tepat 16 tahun silam. Menjadi seorang pembalap, memacu adrenalin di lintasan yang penuh tantangan, sepertinya hanya tinggal mimpi yang tidak akan bisa diwujudkan.
Baca Juga:
Kabar Gembira! PT Agincourt Resources Akan Gelar Operasi Katarak Gratis di RSUD Pandan
Kabut tebal yang menyelimuti lensa mata kiri telah menghalangi pandangan Irfansyah Zendrato. Kondisi ini ia derita sejak pertama pertama kali melihat dunia.
Kegiatan belajar di sekolah pun terganggu akibat keterbatasan penglihatan. Sempat terpikir olehnya, bagaimana menjadi seorang pembalap profesional jika memiliki pandangan terbatas.
Dalam kepasrahan yang menggayut, Irfansyah tetap memelihara harapan setinggi gunung yang menjulang di kampungnya. Ia optimistis, berkat Sang Pencipta akan menghampirinya.
Baca Juga:
Menolak Tua, Kisah Lansia Penderita Katarak Asal Muara Manompas Tapsel
Pucuk dicinta ulam tiba, hari itu, Minggu 28 September 2025, dewi keberuntungan menghampiri Irfansyah. Ibunda Irfansyah mendapat kabar dari salah satu media online adanya program Operasi Katarak Gratis Tambang Emas Martabe.
Berita baik itu dikabarkan kepada Irfansyah, yang merupakan anak sulungnya. Mereka berpacu dalam langkah menuju RS Bhayangkara Batang Toru. Benar saja, ratusan pasien berjejer rapi dalam antrian, menanti namanya masuk dalam daftar orang yang akan mendapatkan pelayanan kesehatan mata.
Alhamdulillah, Irfan dipanggil sebagai penerima manfaat Operasi Katarak Gratis Tambang Emas Martabe. Meski melangkah sedikit gontai, Irfansyah memberanikan diri menaiki meja operasi.
Di tangan dokter yang kompeten, siswi SMK Negeri 1 Angkola ini menjalani proses fakoemulsifikasi, proses pengerukan lensa mata yang keruh. Dia merasakan tangan dokter mulai bekerja penuh cekatan dan kehati-hatian.
Aroma antiseptik menusuk hidung, namun dia berusaha tenang. Terbayang dalam benaknya keinginan menjadi seorang pembalap, berharap berubah menjadi realita. Rasa sakit ditepis demi satu impian di depan mata.
Usai menjalani operasi katarak, keesokan harinya perban penutup mata dibuka. Pelan tapi pasti, cahaya mentari menerobos lensa mata hingga membuat silau. Irfansyah mencoba menyesuaikan.
"Subhanallah, mataku mulai melihat warna itu dengan jelas. Terimakasih PTAR," lirih Irfansyah sembari menggenggam erat tangan ibunya, saat seremoni pembukaan Operasi Katarak Gratis Tambang Emas Martabe, Senin (29/10/2025), di Puskesmas Batang Toru.
Kini, impian menjadi seorang pembalap kembali membara. Dengan penglihatan yang baru, ia yakin bisa meraih cita-cita. Ia bertekad berlatih dengan lebih giat, memacu motornya di lintasan dengan semangat yang tak pernah padam.
Pelita Agincourt Resources tidak hanya memberi kesempatan bagi banyak orang untuk melihat indahnya dunia, namun mengubah mimpi menjadi realita, yang digapai masyarakat dengan status ekonomi pra sejahtera.
Masa lalu biarlah berlalu, namun kita dapat belajar darinya. Masa depan belum kita miliki tapi kita harus merencanakannya. Saatnya adalah sekarang, mengisi dengan penuh harapan.
[Redaktur: Dzulfadli Tambunan]