Julukan yang disematkan pada Sugeng mewakilkan sebuah harapan besar. Harapan tata kelola pemerintahan yang baik, yang bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Pemerintahan yang pro rakyat, berkeadilan dan bisa memberikan dampak yang lebih baik dalam segala aspek tatanan kehidupan. Pemerintahan yang berintegritas, yang memberangus segala bentuk penyelewengan dan menenggelamkan semua bentuk ketidakadilan.
"Saya akan bertindak tegas terhadap siapa pun yang mencoba menghalangi kebijakan pro rakyat," koar Sugeng dalam satu kesempatan.
Baca Juga:
Soal Sugeng IPW Laporkan Ganjar ke KPK, Ini Respons Mahfud MD
Sukses mendandani tatanan birokrasi, Sugeng mulai melakukan pemulihan perekonomian dan pembangunan kemasyarakatan. Ia berkoordinasi dengan Kementerian Perekonomian dan Kementerian Perdagangan, membahas pengembangan food estate. Dalam kesempatan itu, pria yang gemar menonton wayang ini melontarkan ide pasar murah, upaya penurunan kemiskinan ekstrim, kawasan pergudangan, pengadaan cold storage untuk penyimpanan ikan.
Sugeng menyampaikan usulan terkait pembangunan/revitalisasi pasar tradisional di Kabupaten Tapanuli Tengah, dengan berharap kepada Dirjen Perdagangan Dalam Negeri memprioritaskan Tapteng untuk pembangunan/revitalisasi pasar di tahun 2025. Tak lupa, Sugeng menyiapkan program prioritas lainnya yakni, penurunan stunting, penghapusan kemiskinan ekstrim, dan pengendalian inflasi.
Baca Juga:
Sugeng Riyanta Sedih Melihat Kondisi Warga Korban Premanisme
Jika dalam pengungkapan penyelewengan anggaran Sugeng menggebrak lewat gaya tiki taka milik Pep Guardiola, dalam konteks pembangunan perekonomian dan kemasyarakatan, pemilik satu bintang emas di pundaknya ini memainkan samba Brazil yang dipadu dengan total football nya Johan Cruyff. Sugeng menari indah dan lembut, namun penuh totalitas menerobos ruang dan waktu.
Tidak mengherankan, program 'Tapteng Membara' yang digawangi Sugeng sukses membantu masyarakat kurang mampu memiliki rumah layak huni (RLH). Berbagai upaya dilakukan untuk merenovasi rumah tidak layak huni (RTLH), termasuk penggalangan donasi dari berbagai pihak yang tidak mengikat. Hingga akhir Desember 2024, 146 RLH terbangun berkat program Tapteng Membara. Untuk tahun 2025, program Tapteng Membara merencanakan pembangunan 50 RLH.
Kepiawaian Sugeng masih terus berlanjut. Ia sukses membawa Pemkab Tapteng menerima penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Award 2024 dan penghargaan KI Award 2024. Penghargaan UHC Award diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya pemerintah daerah dalam memberikan kemudahan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sementara penghargaan KI Award diberikan atas keberhasilan pemerintah daerah dalam keterbukaan informasi badan publik. Sebuah prestasi yang bertolak belakang dengan pemerintahan sebelumnya, yang melulu diganjar raport merah.