TAPTENG.WAHANANEWS.CO, Sukabangun - Pemerintah Desa (Pemdes) Pulo Pakkat, Kecamatan Sukabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), memberikan tambahan penghasilan (insentif) kepada kader kesehatan dan guru.
Insentif ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kinerja dan dedikasi mereka dalam menjalankan tugas dan memberikan pelayanan kepada masyarakat, pada bidang kesehatan dan pendidikan.
Baca Juga:
Pemdes Hutagugur Bagikan Susu dan Makanan Tambahan Kepada Lansia
Adapun kader yang mendapatkan apresiasi dari Program Dana Desa tahun 2025 tersebut adalah, kader posyandu, kader posbindu, guru PAUD, dan guru sekolah Minggu.
"Ia benar, sudah kita salurkan pada tanggal 23 Juni 2025 lalu," sebut Kepala Desa Pulo Pakkat, Badia Nainggolan, Minggu (6/7/2025).
Disampaikan, penyaluran hak rutin dari anggaran pendapatan dan belanja desa untuk tahun 2025 tersebut, menunjukkan komitmen Pemdes Pulo Pakkat dalam mendukung para kader dan guru, yang telah aktif dalam membantu kinerja di bidang kesehatan dan pendidikan.
Baca Juga:
Dana Desa 2025, Pemdes Muara Sibuntuon Bagikan Makanan Tambahan
Sebagai leading sektor, Badia menyampaikan ucapan selamat dan berharap agar insentif yang diterima dapat bermanfaat.
"Ini juga menjadi bentuk apresiasi atas kerja keras para kader dalam mendukung upaya pemerintah dalam memajukan sektor kesehatan dan pendidikan di Desa Pulo Pakkat," urai Badia.
Masih kata Badia, selain memberikan tambahan penghasilan (insentif) kepada kader kesehatan dan guru, dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga membagikan makan tambahan bergizi berupa susu, bubur kacang hijau, dan telur, kepada ibu hamil, ibu menyusui, lansia, dan balita.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita dan ibu hamil, terutama yang mengalami kekurangan gizi atau berisiko stunting, sekaligus mendorong ketersediaan makanan kaya nutrisi dan mudah dicerna bagi lansia.
Sebagaimana slogan "Pulo Pakkat Naik Kelas", Badia menegaskan, pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu prioritas Pemdes Pulo Pakkat. Gizi yang baik menjadi fondasi utama dalam mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.
Namun realita di lapangan, sambung Badia, menunjukkan bahwa ibu hamil dan balita masih menjadi kelompok yang sangat rentan mengalami kekurangan gizi.
Menurut Badia, permasalahan gizi ini tidak berdiri sendiri. Ada banyak faktor penyebab, baik langsung maupun tidak langsung. Di antaranya adalah rendahnya asupan makanan bergizi, hingga faktor sosial ekonomi dan keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan.
Mengatasi tantangan itu, Badia menegaskan jika pihaknya menggerakan pemberian makanan tambahan sekaligus mengoptimalkan kampanye yang meliputi timbang anak, kampanye masalah gizi dan juga hal yang berkaitan dengan kesehatan bayi.
"Pemberian makanan tambahan akan kita lakukan secara rutin, sehingga kebutuhan gizi anak dapat terbantu," tandas Badia.
[Redaktur: Hadi Kurniawan]