Tapanuli Tengah adalah salah satu wilayah di Nusantara yang menjadi titik temu peradaban kebudayaan dari berbagai benua. Islam, kristen, budha, hindu, hingga aliran kepercayaan sudah ada di Tapanuli Tengah berabad-abad lamanya.
Masinton memastikan, Tapanuli Tengah milik bersama. Bukan milik segelintir orang. Tidak boleh ada sekelompok orang merasa paling berkuasa atas Tapanuli Tengah.
Baca Juga:
Kapolres Binjai Ajak Siswa Sekolah Komitmen Deklarasi Lawan Geng Motor
"Ini milik rakyat, jangan takut diancam, sudah tak jaman. Jangan mau diintimidasi. Tinggalkan cara lama. Kita ingin Tapteng naik kelas," pungkasnya.
Usai berkomitmen menjaga kebhinekaan di Tapteng, rapat koordinasi ditutup dengan penandatanganan deklarasi pernyataan sikap, menjaga keberagaman dan toleransi antar umat beragama.
Hadir dalam kegiatan, Danlanal Sibolga Letkol Laut (P) Haka Andinantha, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Tapteng, mewakili Kapolres Tapteng, mewakili Dandim 0211/ TT, dan Plh Sekdakab Tapteng.
Baca Juga:
Prabowo di GSN: Perjuangan Kita Untuk Bergerak Bersama Menuju Indonesia Emas
Selain itu, terlihat juga, MUI, FKUB, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Al-Washliyah, BKAG, Dewan Masjid, KWI Tapanuli Tengah, PWKI, PGI, BKPRMI, KNPI, Karang Taruna, PBB, GP Ansor, dan FKKPI.
[Redaktur: Hadi Kurniawan]