Baginya, Syarfi adalah sosok pemimpin yang dekat dengan bawahannya dan rakyatnya. Selama bekerja sebagai penyapu jalan, dirinya dan sejumlah rekannya tidak pernah diperlakukan sebagai pekerja kasar atau hina, melainkan sangat dihormati.
"Pak Syarfi dulu sering bercanda-canda dengan kami. Orangnya baik. Tidak membeda-bedakan. Kalau Sibolga dapat Adipura, kami yang diajaknya syukuran, makan bersama," ucapnya.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Bandung Pastikan MPP Beroperasi Maksimal Pasca Libur Idulfitri
Sementara itu, Syarfi yang terlihat senang bersama para penyapu jalan mengaku bahagia bisa bercengkrama dan bertegur sapa dengan mereka. Syarfi pun mengaku mengagumi semangat dan kerja keras para penyapu jalan tersebut dalam menafkahi keluarganya.
Menurut Syarfi, meskipun usia mereka tidak muda lagi, namun semangat mereka untuk terus bekerja dan berbuat yang terbaik bagi keluarganya tidak pudar sedikit pun.
"Saya selalu bahagia bila bertemu mereka. Umak-umak ini orang-orang hebat dan sebagian dari mereka adalah tulang punggung keluarganya. Melihat senyum bahagia mereka tadi, saya juga ikut merasa bahagia," kata Syarfi.
Baca Juga:
Kalapas Sibolga Pimpin Apel Usai Libur Hari Raya Idul Fitri 1445 H
Seolah mengamini apa yang disampaikan oleh Erna br.Simorangkir, Syarfi mengatakan pada saat menjabat sebagai Walikota Sibolga, dirinya kerap menyempatkan diri bercengkrama dengan para penyapu jalan di Sibolga.
Menurutnya, para penyapu jalan adalah pahlawan yang telah membantunya mengantarkan Kota Sibolga meraih piala Adipura sebanyak 8 kali berturut-turut. Jasa mereka yang besar tidak sebanding dengan upah yang mereka terima.
"Oleh karena itu, saya selalu menghormati mereka. Tidak memandang profesinya apa, tetapi memandang hal luar biasa yang mereka raih dan berikan untuk Kota Sibolga ini," ucapnya. [Hk]