TAPTENG.WAHANANEWS.CO, Pandan - PT Agincourt Resources (PTAR) gelar bincang santai dan temu ramah bersama belasan audiens yang berasal dari komunitas wartawan, yang bertugas di Sibolga Tapanuli Tengah.
Bincang santai dibalut nuansa newsletter ini di gelar di Matahari Mangga Dua, Pandan, Minggu (21/9/2025). Menghadirkan narasumber Manager Environmental PTAR, Mahmud Subagya, dan Ketua Kelompok Mandiri Lestari, Abdul Rahman Sibuea.
Baca Juga:
Sahabat Cerdas Tambang Emas Martabe, PTAR Gelar Penganugerahan Martabe Science Olimpiad 2025
Dalam paparannya, Mahmud Subagya menyebutkan, selain tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa jenis satwa, hutan mangrove berfungsi sebagai barrier ketika ada tsunami (natural tsunami barries), dan penghambat abrasi pantai.
Hutan mangrove yang tumbuh di wilayah pesisir dapat menahan pukulan ombak laut, angin dan badai, sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap pemukiman masyarakat pesisir dan juga mencegah abrasi pantai.
"Ekosistem mangrove dapat menjadi pelindung secara alami dari bahaya tsunami. Ketika ada tsunami, pantai yang mangrovenya bagus, kerusakannya akan sedikit," ujarnya
Baca Juga:
Tingkatkan Kompetensi, PT Agincourt Resources Latih Putra Putri Lingkar Tambang Menjadi Operator ADT
Lebih jauh dipaparkan, hutan mangrove Teluk Pandan, Tapteng, menjadi rumah bagi beragam biota, termasuk ikan seperti kerapu, kakap, dan belanak. Krustasea seperti kepiting bakau dan kepiting laga. Moluska seperti kerang dan tiram. Serta fauna seperti biawak, monyet, ular, dan berbagai jenis burung.
"Hutan mangrove Teluk Pandan memiliki potensi untuk perkembangan biakan ikan. 24 jenis ikan bernilai ekonomis tinggi menjadikan hutan mangrove Teluk Pandan sebagai rumahnya," ungkap Mahmud.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Mandiri Lestari, Abdul Rahman Sibuea menuturkan, konservasi mangrove yang dilakukan Agincourt Resources dan KTH Mandiri Lestari di Teluk Pandan untuk menjaga ekosistem pesisir, melindungi pantai dari abrasi dan gelombang, serta menjaga keanekaragaman hayati.
Upaya yang dilakukan mencakup penanaman sekaligus memperkaya pohon mangrove di lahan seluas 29 hektare, di Kelurahan Kalangan Indah, Aek Garut, Sitiotio, dan Kalangan.
Selain untuk memastikan keberlanjutan ekosistem mangrove yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat, pihaknya berencana menjadikan hutan mangrove Teluk Pandan sebagai ekowisata non komersial.
Anggota DPRD Tapteng ini mengungkapkan adanya kendala yang dialami pihaknya dalam upaya penanaman dan pelestarian mangrove di Teluk Pandan.
Namun dengan tehnologi yang diterapkan pengelola Tambang Emas Martabe, mangrove berhasil tumbuh hingga ke tengah-tengah sungai.
"Secara alami tidak bisa tumbuh di tengah-tengah sungai. Namun akhirnya kita bisa menciptakan pulau kecil yang ditumbuhi pohon mangrove," ucapnya.
Ia berharap, tidak ada lagi tangan-tangan jahil yang merusak ekosistem mangrove di Teluk Pandan, sekaligus berharap pemerintah daerah lebih maksimal melakukan pengawasan.
"Kita akan terus berupaya agar bagaimana hutan mangrove Teluk Pandan menjadi sumber daya yang mendukung mata pencaharian masyarakat pesisir, seperti budidaya perikanan dan ekowisata," tukasnya.
Diketahui, sejak tahun 2023, PT Agincourt Resources telah menjadikan Teluk Pandan, Tapanuli Tengah, sebagai kawasan konservasi mangrove. Pada kawasan seluas 29 hektar Agincourt Resources telah menanam hampir 100.000 pohon mangrove dan menyebar ribuan benih kerang dan kepiting di pesisir.
Dalam aksi bertajuk “Dari Hati Untuk Bumi” tersebut, PTAR menggandeng Kelompok Tani Hutan Mandiri Lestari. Bibit mangrove yang ditanam jenis rhizophora. Sedangkan bibit kerang dan kepiting yang disebar berjenis lokus dengan kondisi sehat dan segar.
[Redaktur: Dzulfadli Tambunan]