WahanaNews-Tapteng | Mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Polres Tapanuli Tengah mulai menjalankan program Operasi Bina Karuna Toba 2023. Personel Bhabinkamtibmas diintensifkan melakukan sambang dan sosialisasi ditengah-tengah masyarakat.
Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Basa Emden Banjarnahor, melalui Kasi Humas, Kompol Horas Gurning, menyampaikan, Operasi Bina Karuna Toba 2023 akan dilaksanakan selama 10 hari, mulai dari tanggal 26 Juli hingga 4 Agustus 2023.
Baca Juga:
Gelar Sosialisasi PKPU, KPU Kota Bekasi Ajak Kaum Perempuan Sukseskan Pilkada 2024
"Target operasi adalah mencegah terjadinya karhutla di wilayah Tapanuli Tengah," ujar Gurning, Rabu (26/7/2023).
Diungkapkan, upaya yang dilakukan Polres Tapanuli Tengah untuk mencegah terjadinya karhutla adalah dengan pencegahan sekaligus himbauan kepada masyarakat, untuk tidak membakar hutan atau lahan sembarangan, serta sosialisasi pidana kepada pelaku pembakaran hutan atau lahan.
Selain mengintensifkan sosialisasi dan sambang kepada masyarakat, Polres Tapteng juga melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Tengah. AKBP Basa Emden Banjarnahor menyambangi Kantor BPBD Tapteng di Jalan Faisal Tanjung, Kelurahan Pasar Baru, Pandan.
Baca Juga:
KPU Labura Genjot Partisipasi Pemilih Pemula di Pilkada 2024
Dalam kunjungannya, Basa Emden menghimbau agar polisi dan BPBD segera bergerak cepat menangani bencana alam yang terjadi. Ia juga berharap kolaborasi solid antara BPBD dengan kepolisian.
Sementara, Kepala BPBD Tapanuli Tengah, Rahman Husein Siregar, S.AP, menyampaikan, kejadian bencana alam yang sering terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah longsor, banjir dan kebakaran hutan.
"Untuk penanganan bencana yang mengalami kendala adalah penanganan bencana karhutla, dikarenakan belum memiliki sarana yang cukup," ungkap Rahman.