TAPTENG.WAHANANEWS.CO - SIBABANGUN
Sudah hampir tiga dekade bermukim di Dusun IV Desa Anggoli, Kecamatan Sibabangun, namun sekitar 30 Kepala Keluarga (KK) di wilayah ini masih belum dapat menikmati fasilitas penerangan listrik dari PLN.
Sebanyak 20 rumah tinggal permanen hanya mengandalkan sumber energi matahari atau baterai untuk penerangan pada malam hari.
Baca Juga:
PLN Untuk Rakyat, Peringati Hari Guru Nasional dengan Berikan Sambungan Listrik Gratis untuk Pendidik di Bogor
Wilayah yang berjarak 4 kilometer dari pusat kecamatan tersebut didiami ratusan jiwa yang tidak hanya mengharapkan, namun menjadikan adanya sinar listrik malam hari sebagai cita-cita bersama.
Hal itu terlihat jelas saat awak media mengunjungi lokasi tersebut.
Zega (36), salah satu warga Dusun IV Anggoli, mengungkapkan bahwa sebelumnya mereka pernah dijanjikan akan mendapatkan pasokan listrik PLN jika bergabung dengan Desa Sibabangun dari Desa Muara Sibuttuon yang tadinya merupakan desa tetangga.
Baca Juga:
Perkuat Sistem Kelistrikan Kota, PLN Suntik Tambahan Daya untuk Banda Aceh
"Kita di sini ada sekitar 20 KK dari Desa Anggoli, namun sebagian juga berasal dari Desa Muara yang kini bergabung di wilayah ini. Saya sendiri sudah tiga tahun menjadi penduduk desa Anggoli," ujar Zega di kediamannya pada Kamis lalu.
Bersama puluhan KK lainnya, ia berharap pemerintah dapat memberikan "sinar harapan" melalui pasokan listrik PLN agar mereka dapat sama dengan warga lain di Kecamatan Sibabangun.
"Kita sangat berharap pemerintah mengalirkan listrik PLN ke wilayah ini. Kami juga ingin merasakan kemerdekaan menikmati penerangan malam hari dengan listrik PLN," ucapnya dengan nada sedih.