Data tersebut harus disusun secara akurat agar bantuan dan penanganan lanjutan dapat tepat sasaran.
"Kami sudah menyiapkan lahan hunian tetap untuk solusi ke depan. Bapak ibu harap bersabar. Pemerintah hadir dan bertanggung jawab membantu," ujar Masinton, disambut dengan haru oleh para pengungsi.
Baca Juga:
Bupati Masinton Lantik Sekdakab Tapteng Bersama Kepala Dinas Perkim dan Kepala Dinas PUPR
Tak hanya tempat tinggal, Bupati juga memastikan bahwa seluruh warga pengungsi tidak kekurangan makanan dan layanan kesehatan. Ia meminta petugas di lapangan memastikan dapur umum beroperasi optimal serta pelayanan medis berjalan lancar.
Sementara itu, Camat Badiri Ahmad Saufi Pasaribu, menjelaskan bahwa pos pengungsian terpadu Kebun Pisang telah dilengkapi sarana dasar hasil kolaborasi antara Caritas Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah.
Sebanyak 119 tenda berukuran 4x4 meter telah didirikan, ditambah empat tenda besar yang difungsikan sebagai ruang belajar, pos kesehatan, dan dapur umum.
Baca Juga:
Bupati Tapteng bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Tinjau Rencana Lokasi Hunian Tetap Korban Bencana
"Jumlah pengungsi di Pos Lapangan Pengungsian Terpadu Kebun Pisang saat ini mencapai 206 Kepala Keluarga (KK) dengan total 778 jiwa. Namun, setelah melakukan verifikasi ulang, jumlah yang tertampung secara resmi adalah 198 KK dengan 778 jiwa," ungkap Ahmad Saufi.
Pengungsi tersebut berasal dari beberapa desa terdampak parah, yaitu Desa Pagaran Honas (142 KK/496 jiwa), Desa Lubuk Ampolu (9 KK/24 jiwa), Desa Kebun Pisang (30 KK/123 jiwa), serta Desa Aek Bontar, Kecamatan Tukka (25 KK/135 jiwa).