TAPTENG.WAHANANEWS.CO- SIBOLGA
Suasana tegang menyelimuti Pelabuhan Sibolga hari ini. Gerakan Masif Perjuangan Rakyat (Gempar), gabungan LSM dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Sibolga, menggelar demonstrasi besar-besaran di halaman kantor PT Pelindo Regional 1 Sibolga, Jalan Horas, Kecamatan Sibolga Sambas.
Aksi yang dikawal ketat aparat kepolisian, KSOP, dan intel AL ini menuntut pencopotan General Manager (GM) dan Manager Bisnis Teknik Pelindo Sibolga, yang diduga terlibat dalam praktik korupsi dan pungutan liar (pungli).
Baca Juga:
Antisipasi Kejahatan Jalanan, Personel Polres Sibolga Laksanakan Patroli Kota Presisi
Puluhan demonstran berorasi lantang, membentangkan spanduk bertuliskan "Usut Tuntas Dugaan Kasus Korupsi di Tubuh Pelindo".
Koordinator aksi, Indra Ziliwu, menegaskan tuntutan utama mereka: investigasi menyeluruh atas dugaan korupsi dan pungli di Pelabuhan Sibolga, termasuk kenaikan tarif pass masuk yang dinilai tidak wajar dan tidak diimbangi peningkatan pelayanan.
"Pelindo harus menghentikan pengutipan jasa dermaga tanpa dasar hukum," tegas Indra.
Baca Juga:
Pelindo Tertibkan Pedagang Asongan di Area Pelabuhan Gunungsitoli selama Nataru
Simon Situmorang, perwakilan demonstran lainnya, menambahkan bahwa pelayanan di Pelabuhan Sibolga jauh dari kata humanis, bahkan cenderung arogan.
Kenaikan tarif, menurutnya, hanya menambah beban pengguna jasa tanpa peningkatan kualitas layanan.
Setelah berjam-jam berunjuk rasa, pihak Pelindo akhirnya bersedia berdialog dengan perwakilan demonstran.
GM Pelindo Sibolga, Aulia Rahman, menanggapi aksi tersebut dengan santai, menjanjikan pembenahan internal dan pembinaan karyawan.
Namun, janji tersebut belum cukup memuaskan para demonstran yang tetap mendesak agar investigasi segera dilakukan dan pihak-pihak yang terlibat bertanggung jawab.
Aksi ini menjadi sorotan tajam terhadap pengelolaan Pelabuhan Sibolga dan menjadi pertanyaan besar tentang transparansi dan akuntabilitas BUMN di daerah.
[REDAKTUR : HADI KURNIAWAN