WAHANANEWS.CO, Sibabangun - Kayu gelondongan menjadi sorotan setelah banjir melanda Kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Sejumlah video yang beredar memperlihatkan batang-batang kayu terbawa arus dan menumpuk di aliran sungai.
Salah satu video yang diunggah Kepala Desa Sibiobio, Kecamatan Sibabangun, memperlihatkan luapan Sungai Sosopan yang menghanyutkan ribuan kubik kayu, memporak-porandakan desa yang berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan itu.
Keterangan yang dihimpun, Sungai Sosopan berasal dari sebelah Gunung Ulu Ala, masuk wilayah administratif Kabupaten Tapanuli Selatan. Sungai yang juga disebut dengan Sungai Sibiobio ini salah satu anak Sungai Garoga, yang meluluhlantakkan Desa Garoga, Tapanuli Selatan.
Mengalir ke hilir, Sungai Sosopan akan bertemu dengan Sungai Paronggangan dari Tapanuli Selatan, yang selanjutnya bersatu dengan Sungai Sibuntuon, di Dusun I Desa Muara Sibuntuon. Ketiga sungai yang telah menyatu ini mengalir ke Desa Anggoli dan Desa Garoga.
"Sungai Sosopan berasal dari sebelah Gunung Ulu Ala, Tapanuli Selatan," ujar Kepala Desa Anggoli, beberapa waktu lalu.
Sebagai anak Sungai Garoga, ribuan kubik kayu yang dihanyutkan Sungai Sosopan pada saat bencana ekologis
pada akhir November 2025 lalu, akan menuju ke Sungai Garoga, sehingga membuat lautan gelondongan kayu.
"Sudah pasti potongan-potongan kayu yang dibawa arus Sungai Sosopan jatuh ke Sungai Garoga. Ngak mungkin sebelum tiba di wilayah Garoga melompat ke Mombang Boru (alur Sungai Garoga di hilir)," ujar Kepala Desa Muara Sibuntuon, Jumat (19/12/2025).
Mantan KPMD PNPM Mandiri ini mengaku menyaksikan langsung banjir bandang yang menghantam desanya. Damianus sempat merekam arus Sungai Sosopan yang meluap dengan membawa ribuan kubik potongan kayu.
"42 rumah warga Sibiobio hanyut tersapu luruhan kayu, 11 orang hilang. Yang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia 4 orang," ungkapnya.
Selain memprediksi kayu-kayu yang hanyut berasal dari kebun warga yang longsor di sepanjang pinggiran sungai, Damianus menyebutkan, ribuan kubik potongan kayu yang hanyut berasal dari Ekosistem Batang Toru (hutan negara), yang berada di atas Dusun Simarsak Bosi.
"Dari keterangan warga, potongan kayu yang hanyut itu berasal dari hutan lindung yang ada di hulu," imbuhnya.
Damianus membantah jika potongan kayu yang hanyut di Sungai Sosopan berasal dari kebun bukaan PT TBS. Menurut Damianus hal itu sangat mustahil, karena Desa Sibiobio sangat jauh dari kebun bukaan PT TBS.
"Sibiobio ini sangat jauh dari PT TBS," tandasnya.
[Redaktur: Dzulfadli Tambunan]