TAPTENG.WAHANANEWS.CO, Pandan - Sampel makanan yang diduga menyebabkan puluhan siswa SMAN 1 Matauli Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng) mengalami keracunan, telah dibawa ke laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara di Medan.						
					
						
						
							Hal ini disampaikan Sanitarian Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah, Agustina Hutauruk, saat disambangi di kantornya, Rabu (30/4/2025).						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Jhonny Charles Buka Advokasi dan Koordinasi Pokjanal Posyandu 2025
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							"Ia sudah kita bawa kemarin ke laboratorium Dinas Kesehatan Provsu untuk diperiksa," kata Agustina.						
					
						
						
							Tidak hanya nasi, ikan, sayuran, dan air minum, Agustina menyebutkan jika pihaknya juga menyertakan bakwan (makanan gorengan) dan muntahan siswa untuk diperiksa di laboratorium.						
					
						
						
							"Ada beberapa sampel yang kita bawa untuk diperiksa seperti nasi, ikan, sayur, bakwan, air minum dan muntahan," timpalnya.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Kasus Korupsi Proyek Miliaran di Dinkes Nias Barat: PPK Kembalikan Uang Rp217 Juta
								
								
									
	
								
							
						
						
							Agustina mengaku belum dapat memastikan penyebab siswa SMAN 1 Matauli mual, pusing dan muntah-muntah. Pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium						
					
						
						
							Disebutkan, hasil uji laboratorium pada sampel makanan tersebut baru akan keluar dalam rentang dua minggu ke depan.						
					
						
						
							Penanggung jawab Kesling Dinas Kesehatan Tapteng ini juga menyebutkan, pasca insiden, pihaknya telah melakukan inspeksi ke ruang dapur dan ruang makan SMAN 1 Matauli.						
					
						
							
						
						
							Didapatkan, makanan yang harus disediakan setiap harinya bagi siswa yang tinggal di asrama sebanyak 1.254 porsi, dengan tenaga penjamah 6 orang dan penyaji 8 orang.						
					
						
						
							"Kita memastikan kondisi kelayakan sekaligus memberikan arahan dan bimbingan tentang legalitas dan regulasi penyediaan makanan untuk asrama," tandasnya.						
					
						
						
							[Redaktur: Hadi Kurniawan]