Orang tua korban, Ericson Maharaja, yang juga Ketua DPC GAMKI Tapanuli Tengah yang dihubungi, Kamis pagi (14/8/2025) mengungkapkan, anaknya diduga dianiaya di ruang kelas dan kamar mandi sekolah.
"Anak saya dipukul di kepala bagian belakang saat sedang beristirahat di kelas. Kemudian, dia dibawa ke kamar mandi. Disana ada sekitar 20 siswa yang menunggu. Ia diinterogasi dan dipukuli," jelasnya.
Baca Juga:
GP Ansor Tapteng Desak Polisi Tangkap Pelaku Pengeroyokan Kader Banser di Tengerang
Selain itu, Ericson juga menenggarai, sepulang sekolah anaknya dipersekusi di daerah Jalan Baru Pandan.
Ericson sangat menyayangkan kejadian tersebut dan mengaku telah melaporkannya ke Polres Tapanuli Tengah.
"Saya meminta keadilan ditegakkan. Anak saya bersekolah di SMA Matauli untuk mendapatkan pendidikan yang baik, bukan untuk dianiaya," tegasnya.
Baca Juga:
Pecatan Polisi dan Adiknya Serta Temannya, Aniaya Seorang Pemuda Hingga Pingsan di Deli Tua
Ia juga menyayangkan kurangnya antisipasi pihak sekolah terhadap keberadaan geng di sekolah itu.
Lebih jauh dikatakan, Awalnya SM mengaku kepada orang tuanya bahwa luka-lukanya akibat terjatuh. Namun, kecurigaan muncul saat darah segar terus mengalir dari mata, telinga, dan mulutnya saat dibawa ke rumah sakit Meta Medika Sibolga.
"Kami bawa ke RS Meta Medika Sibolga, dan disarankan untuk operasi ke salah satu rumah sakit di Medan.