Mereka menekankan pentingnya aturan makan yang baik, mulai dari penjadwalan, menciptakan lingkungan netral saat makan, hingga cara pemberian makanan yang tepat.
"Yang lebih spesifik tentang aturan makan atau food rules mulai dari penjadwalan, lingkungan netral, dan cara pemberian," ungkap Samsidar Samosir, salah satu pemateri dari tim kesehatan.
Baca Juga:
Peristiwa Persalinan Tragis di Puskesmas Pinangsori, Ini Kata Dinkes Tapteng
Kader Posyandu turut memberikan kontribusi dengan menyampaikan materi tentang pencegahan stunting melalui pendekatan keluarga berisiko.
Samsidar menjelaskan bahwa keluarga berisiko stunting adalah keluarga yang memiliki anak remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, anak usia 0-23 bulan, atau anak usia 24-59 bulan yang berasal dari keluarga miskin, dengan tingkat pendidikan orang tua yang rendah, sanitasi lingkungan yang buruk, dan akses air minum yang tidak layak.
"Peran stakeholder sangat penting dalam percepatan penurunan stunting, mulai dari pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media," tegas Samsidar.
Baca Juga:
Drainase Baru di Desa Pagaran Honas Atasi Masalah Banjir di Pemukiman Warga
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Camat Pinangsori Agus Herianto, Kepala Puskesmas Pinangsori, Ketua TP PKK Kelurahan Sitonong Bangun, ketua LPM, Penyuluh PIL KB, TPK, serta tokoh masyarakat setempat.
Sebagai bentuk dukungan, Pemerintah Kelurahan Sitonong Bangun memberikan bantuan berupa sembako kepada 50 keluarga yang membutuhkan.
Bantuan tersebut terdiri dari beras (10 kg), telur, supermi, minyak goreng, garam, dan nasi kotak.