TAPTENG.WAHANANEWS.CO - SARUDIK
Kekesalan geram melanda para nelayan di Tapanuli Tengah. Pasalnya, kelangkaan dan pemangkasan jatah solar subsidi di Stasiun Pembelian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) DKS Pondok Batu mengancam keberlangsungan hidup mereka, terlebih menjelang Lebaran.
Para nelayan terpaksa berebut solar, bahkan jadwal melaut pun terganggu.
Baca Juga:
Tawuran Remaja Menggunakan Sajam di Pantai Muara Tapteng, Hebohkan Pengunjung
Silalahi, tekong kapal bagan 30 GT, menceritakan perjuangannya mendapatkan solar.
"Sudah seminggu saya menunggu! Surat rekomendasi sudah saya serahkan, tapi solarnya habis terus. Trip sebelum Lebaran terancam gagal, bagaimana mau persiapan Lebaran nanti?" keluhnya saat ditemui di SPBN, Sabtu (15/3/2025).
Ebit Simatupang, pengurus kapal KM juga mengungkapkan, jatah solar kapal yang biasanya 4,5 ton per bulan kini dipangkas menjadi 3 ton.
Baca Juga:
Masinton Pasaribu Tindak Tegas Pungli, Nonaktifkan 4 Kades dan 3 Kadis
"Kapal bagan kami biasanya melaut 20 hari. Dengan jatah 3 ton, bagaimana mau cukup?" tanyanya heran.
Ia pun mempertanyakan kebijakan pengurangan jatah tersebut, terutama di bulan Ramadhan yang kebutuhannya meningkat.
"Penghasilan kami turun drastis kalau telat melaut!" tegasnya.
Kedua nelayan ini berharap PT Pertamina Sibolga segera mengatasi masalah ini dan mengembalikan jatah solar seperti semula.
Mereka mendesak agar nasib nelayan kecil yang tak mampu membeli solar non-subsidi diperhatikan.
Siahaan, pengurus SPBN DKS Pondok Batu, mengakui adanya pengurangan jatah. Ia menjelaskan, lambatnya distribusi BBM dari Pertamina menjadi penyebabnya.
"Dalam 15 hari, kami hanya mendapat dua pengiriman, masing-masing 16 ton. Langsung rebutan nelayan begitu datang," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, konfirmasi kepada PT Pertamina Fuel Terminal Sibolga belum membuahkan hasil. Foto yang menyertai berita ini menunjukkan antrean panjang kapal yang menunggu giliran mengisi solar subsidi di SPBN DKS Pondok Batu.
Semoga masalah ini segera terselesaikan agar nelayan dapat melaut dan memenuhi kebutuhan hidup mereka, terutama menjelang hari raya.
[REDAKTUR : HADI KURNIAWAN]