PLN IP mendukung penuh Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dengan fokus pada pengembangan pembangkit energi terbarukan (EBT) dan dekarbonisasi.
Langkah strategis yang telah disusun meliputi pembangunan pembangkit EBT, pemanfaatan biomassa untuk cofiring di PLTU eksisting, dan ekspansi program energi surya terintegrasi. Potensi energi surya Indonesia yang mencapai 3.295 GW menjadi peluang besar yang akan dimanfaatkan secara optimal, dengan pembangunan industri PLTS dari hulu hingga hilir.
Baca Juga:
PLN IP UBP Labuhan Angin Perkuat Sinergi dengan Forkopimda Tapteng
PLN IP, melalui PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI), telah membangun pabrik panel surya terintegrasi pertama di Indonesia, sebuah langkah penting dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
PLTU Labuhan Angin: Teknologi Ramah Lingkungan dan Keandalan Tinggi
PLTU Labuhan Angin, dengan kapasitas terpasang 2 x 115 MW, beroperasi dengan tingkat keandalan dan efisiensi tinggi.
Baca Juga:
PLN Indonesia Power UBP Labuhan Angin Pastikan Pasokan Listrik Aman Jelang Idul Fitri
Teknologi ramah lingkungan seperti Electrostatic Precipitator (ESP) dan Continuous Emission Monitoring System (CEMS) memastikan emisi gas buang tetap dalam batas aman.
Pemanfaatan LRUK sebagai bahan cofiring semakin memperkuat komitmen Labuhan Angin terhadap konsep waste-to-energy dan target NZE 2060.
Keberhasilan ini melanjutkan jejak keberhasilan pemanfaatan LRUK di beberapa PLTU lain, bahkan mencatatkan rekor MURI di PLTU Adipala.