Tapteng -Wahananews.co, Sibolga - Proyek rehab Rumah Sakit Umum Ferdinand Lumbantobing yang saat ini berjalan di kabarkan diduga telah menganggu pelayanan rumah sakit tersebut. Hal ini terjadi akibat kontaktor yang mengerjakan paket Anggaran 2023 ini diduga asal asalan dalam melakukan pekerjaan itu.
Wakil Walikota Sibolga, Pantas Maruba Lumban Tobing saat melakukan sidak terhadap proyek 22 Miliar di RS FL Tobing Sibolga, ini tampak sangat emosi kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan tiga rekanan kena berang, Kamis (23/11/2023).
Baca Juga:
Proyek Saluran Pulomas Utara Disorot, Abdul Rauf Gaffar Terancam Dilaporkan ke APH
Menurut Pantas, proyek tersebut sudah termasuk lambat dalam pengerjaannya, sehingga pelayanan di rumah sakit tidak efisien.
Ketika ditanya kesiapan pembangunan yang jadwalnya menunggu akhir Desember 2023, rekanan dan PPK kelihatan seperti bingung.
“Mana pengawas apa saja kerjamu disini dua bulan, apa tidak ada koordinasimu dengan Direktur,” ujar Pantas pad salah satu pekerja di lokasi.
Baca Juga:
Biaya Rehab Gedung Kantor Sudin LH Jakut Diduga Mark-up, KPK Kemana?
Wakil Walikota menyatakan jika proyek miliaran ini dibandingkan dengan Penunjukan Langsung (PL) sama saja sistem kerjanya.
“Jadi tidak logika kerjaan ini bisa siap, proyek miliaran rupiah yang kerja cuma beberapa orang,” ujar Pantas.
Padahal dari awal menurut Pantas, kerjaan ini dikerjakan satu persatu biar cepat siap, karena ini menyangkut fasilitas umum.